Sex & Relationship
Ingin Pisah Dari Mertua

22 Jan 2015


Saya menikah sudah 1 tahun, dan selama itu saya tinggal bersama orang tua suami. Saya ingin mengontrak rumah sendiri, tapi suami keberatan karena tidak mau pisah dari ayahnya yang sudah menduda. Masalahnya, saya tidak bisa tahan tinggal bersama ayah mertua. Kami sama sekali tidak memiliki kecocokan. Sering kali saya berselisih paham dengan mertua. Suami saya adalah anak bungsu, ada 3 keponakan cucu dari mertua yang ikut di rumah mertua ini.
Karena suami tidak mau mengontrak di rumah lain, saya nekat mengontrak sendiri. Kata suami, kalau saya tidak menurut padanya, ia akan menceraikan saya. Bagaimana solusi terbaik agar suami mau ikut pindah ke luar rumah mertua, dan tanpa ada perceraian?

Ratnasanti – Solo


Menurut psikolog Irma Makarim, mengambil keputusan untuk meninggalkan rumah dan mengontrak sendiri menunjukkan bahwa Anda memaksakan kehendak pada suami. Atau,  membuktikan bahwa  Anda tidak membutuhkan kehadiran suami. Pikirkan kembali, apakah benar hal ini yang Anda inginkan? Sebaliknya, suami tak mau kalah, ia ingin membuktikan bahwa ia pun punya kekuatan. Sehingga, ia  mengancam Anda untuk bercerai. Kalau bagi Anda berdua kehadiran pasangan dan perkawinan ini tidak cukup berharga, maka boleh saja mengakhirinya.
Tetapi, bila ingin menghindari perceraian, Anda berdua harus mengaktifkan pikiran, kesadaran, dan hati.  Anda berdua harus belajar atau melatih diri untuk bisa mendengarkan apa yang diungkapkan pasangan. Memang tak mudah dilakukan, karena kepandaian dan kebijakan didapat dari banyak mendengar, bukan dari banyak bicara. Bila Anda dan suami mau mendengar apa yang menjadi masalah bagi pasangannya, membiarkan hati  tersentuh dan ikut merasakan apa yang dirasakan pasangan, mungkin akan lebih mudah mendapatkan jalan keluar.
Lihatlah kembali kendala suami yang menolak pindah, karena ayahnya yang sudah menduda. Apakah sungguh ini satu-satunya alasan? Mungkin kesehatan ayahnya yang kurang baik atau masalah keuangan keluarga juga jadi latarnya. Dengan tidak mengontrak rumah, tentu uang bisa ditabung, sehingga suatu saat bisa memiliki rumah sendiri. Dengarkan baik-baik dengan kepala dingin, karena ada juga keuntungan yang Anda petik dengan tinggal di rumah mertua.
Advertisement
Minta suami untuk memahami latar perselisihan Anda dengan mertua. Terangkan pula letak kesulitan Anda dalam menyesuaikan diri, dan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasinya. Minta bantuannya untuk menengahi. Bila masih ingin menyelamatkan perkawinan, jangan mencari salah dan benar, tetapi carilah yang terbaik bagi perkawinan. Berpikir dengan kepala dingin dan meninggalkan emosi akan membuat Anda melakukan semuanya dengan penuh kesadaran.

Sedangkan menurut psikolog Monty Satiadarma, tidak terlalu mudah meredam ketegangan menantu dan mertua yang tinggal serumah. Karena masing-masing memiliki kepentingan untuk memperoleh perhatian lebih besar dan untuk lebih diunggulkan oleh sosok yang di tengah. Dalam hal ini, suami Anda. Ia adalah anak bagi ayahnya, ia adalah suami bagi Anda. Ia diminta menjalankan peran anak dan suami sekaligus, dan kondisinya menjadi cukup terjepit. Sebagai anak, ia ingin menunjukkan bakti kepada orang tua, sebagai suami ia juga harus memerankan peran sosialnya dengan baik.
    Sikap nekat Anda cenderung tidak memberikan solusi yang baik, dan mungkin memang akan menimbulkan ketegangan baru. Sebaliknya, kesabaran adalah kunci bagi diri Anda. Memang adakalanya sulit meredam gejolak emosi akibat kesenjangan di dalam rumah tangga. Namun, kalau saja Anda memiliki cukup banyak kesibukan di luar rumah, besar kemungkinan peluang konflik dengan mertua dapat dikurangi.
    Sikap keras suami Anda tidak bisa diatasi dengan sikap keras Anda, karena justru hal ini akan meningkatkan konflik. Anda justru harusnya lebih melakukan pendekatan dengan kelembutan hati, selain kesabaran. Bertindak seperti ini memang tidak mudah, namun justru hal ini merupakan tantangan yang harus Anda hadapi dengan tegar.
    Jika Anda mempersepsi hal ini sebagai masalah, maka sulit bagi Anda untuk mengatasinya. Akan tetapi, jika Anda menganggapnya sebagai tantangan, yakinlah Anda akan mampu mengatasinya dengan baik. Jika Anda mampu nekat mengontrak rumah, mengapa Anda tak mampu nekat menyesuaikan diri dengan kondisi yang tengah berlangsung saat ini?(f)





 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?