True Story
Kisah Cinta Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux, Beda Usia 24 Tahun Bukan Masalah

6 Aug 2017


Foto: AFP

Kehidupan pasangan ini ibarat peribahasa, "Makin tinggi pohon, makin kencang angin yang menerpa." Dengan perbedaan usia 24 tahun, pasangan fenomenal, Emmanuel Macron (39) dan Brigitte Trogneux (64), membuktikan bahwa cinta tidak mengenal usia. Apalagi setelah Macron terpilih menjadi Presiden Prancis, kisah cinta mereka semakin nyata dan mampu bertahan dari terpaan berita miring.

Cinta Mengatur Segalanya
Pada momen kemenangannya sebagai Presiden Prancis, Brigitte berjalan beriringan dengan Macron. Keduanya tampak bahagia, berpelukan dan berciuman di atas panggung. Bisa dibilang, dalam kehidupan politik Macron, Brigitte menjadi sosok paling berpengaruh. Wanita berambut pirang ini selalu menemani Macron dalam setiap pertemuan dengan pejabat. “Kehadiran Brigitte sangat berarti bagi saya. Ia membawa atmosfer yang berbeda di tiap pertemuan,” ucap Macron, bahagia.

Sedangkan Brigitte, meski kerap diserang oleh publik dengan berita-berita negatif, tidak pernah merasa lelah untuk mendampingi suaminya. “Saya harus memperhatikan segala hal yang dilakukan Macron untuk mendukung kariernya dan saya akan melakukan segala hal untuk melindungi dia dari berita negatif,” katanya.

Bagi kebanyakan orang, kisah cinta pasangan ini memang tak biasa. Semua berawal pada tahun 1992, usia Macron baru 15 tahun, ketika ia terpilih menjadi pemeran utama drama sekolah yang diangkat dari novel karya Milan Kundera. Sedangkan Brigitte adalah guru bahasa Prancis dan teater di sekolah Jésuites de la Providence School, sekolah Macron.

Kenyataannya, Macron muda telah menyimpan rasa ketertarikan pada gurunya tersebut. “Brigitte sosok wanita yang sangat energik, tapi tetap terlihat elegan,” ungkap Macron. Bahkan kala itu, tiap Jumat, Macron tidak pernah absen bertemu Brigitte untuk menulis drama bertajuk The Art of Comedy yang mereka kerjakan bersama, hanya agar ia bisa berdekatan dengan guru kesayangannya itu. 

Sebaliknya, Brigitte sangat mengagumi kecerdasan Macron. “Ia adalah murid saya yang tenggelam dalam sastra Prancis, dan saya mengagumi kecerdasannya,” kata Brigitte. Obsesi Macron kepada sang guru sempat membuat orang tuanya gelisah sehingga mereka memindahkan Macron dari kotanya, Amiens, ke Paris. Macron pun menyelesaikan tahun terakhir sekolah menengahnya di Lycée Henri-IV, salah satu sekolah bergengsi di Paris.
Advertisement

Namun, Macron yang saat itu baru berusia 16 tahun, telah bersumpah untuk menikahi Brigitte. “Tak ada yang bisa menyingkirkan niat saya, karena saya akan kembali untuk menikahi Anda,” kenang Brigitte, tentang tekad Macron.

Tahun 2007, Macron membuktikan perkataannya. Usai menyelesaikan pendidikan sekolah menengah dengan predikat lulusan terbaik, Macron datang kembali kepada Brigitte. Macron bersikukuh dengan pilihan hatinya, dan melamar Briggite, meski banyak cibiran dari lingkungan terdekatnya. Melihat kesungguhan Macron, hati Brigitte pun luluh. Apalagi ia juga telah berstatus cerai dari suaminya, André-Louis Auzière, setahun sebelumnya.

Maka, 21 bulan setelah perceraiannya, Brigitte menerima cinta Macron. Mereka menikah dan menetap di Le Touquet. “Cinta yang mengatur segalanya,” ungkap Brigitte, yang sejak saat itu mengabdikan dirinya untuk mendampingi suami tercinta yang masih berusia 18 tahun.

Usai menikah, Macron melanjutkan studinya di jurusan filsafat di Paris Nanterre University dan lanjut mengambil Master of Public Affairs di Sciences Po, Paris. Lulus dengan gelar Master, Macron bekerja sebagai Inspektur Keuangan di Inspectorate General of Finances (IGF) dan mengembangkan kariernya di Rothschild & Cie Bangue sebagai investment banker. Kariernya terus menanjak, hingga pada tahun 2012, ia dipercaya menjabat sebagai Wakil Sekretaris
Jenderal di era pemerintahan mantan Presiden François Hollande.

Karier Macron yang cemerlang lalu mengantarkannya ke kursi politik. Ia menggantikan posisi Arnaud Montebourg sebagai Menteri Ekonomi, saat restrukturisasi kabinet Prancis dan dilantik pada Agustus 2014. Dua tahun menjabat sebagai Menteri Ekonomi, pada tahun 2016 Macron mengundurkan diri. Ia lalu mendaftarkan diri sebagai calon Presiden Prancis melalui jalur independen.

Keputusan Macron mencalonkan diri sebagai presiden turut membawa babak baru dalam kehidupannya bersama Brigitte. Simak cerita selengkapnya di halaman berikutnya.
 


Topic

#truestory , #kisahcinta

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?