Trending Topic
Menolak Lupa Lewat Film Tentang Kehidupan Wiji Thukul, Istirahatlah Kata-Kata

18 Jan 2017


Foto: Tim Dokumentasi Istirahatlah Kata-Kata
 
Film Istirahatlah Kata-Kata yang terinspirasi dari puisi dan hidup penyair Wiji Thukul mulai tayang di bioskop-bioskop di 12 kota Indonesia pada Kamis, 19 Januari 2017.
 
Wiji Thukul sebelumnya mendapat penghargaan dari ASEAN Literary Festival yang digagas oleh novelis, Okky Madasari, untuk menghargai gerak sastra puisi Wiji Thukul yang bukan hanya aktivisme semata. Film ini diproduksi oleh Muara Foundation, Partisipasi Indonesia, Limaenam Films, dan KawanKawan
 
Sosok Wiji Thukul sebagai penyair yang kritis menyuarakan ketidakadilan pada penguasa lewat puisi-puisinya akan diperankan oleh Gunawan Maryanto. Presenter yang aktif bermain teater, Marissa Anita tampil sebagai Sipon, istri Wiji Thukul. Film ini juga dibintangi oleh Melanie Subono, Eduwart Boang Manalu, Arswendi Nasution, Dhafi Yunan, dan Joned Suryoatmoko.
 
Pada kerusuhan di Jakarta, Juli 1996, Wiji Thukul bersama beberapa aktivis ditetapkan sebagai tersangka pemicu kerusuhan. Wiji lalu melarikan diri ke Pontianak dan tinggal di sana sekitar delapan bulan. Dalam pelarian, ia harus berpindah-pindah rumah dan menumpang tinggal di rumah orang yang belum dikenalnya. Meski diliputi rasa takut, ia tetap menulis puisi dan cerpen dengan nama pena lain.
 
Sementara itu, Sipon, istrinya tinggal di Solo bersama kedua anak mereka. Sipon mengalami intimidasi, rumahnya diawasi polisi, dan koleksi buku-buku Wiji disita. Beberapa kali Sipon dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Pada Mei 1998, Wiji Thukul menghilang, sebulan sebelum kejatuhan Soeharto. Selain Wiji Thukul, menurut catatan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) masih ada 13 aktivis mahasiswa lain yang masih hilang. Peristiwa hilangnya aktivis mahasiswa yang dikenal sebagai insiden penghilangan dan penculikan paksa itu terjadi pada masa pemilihan presiden Republik Indonesia periode 1998-2003.
Advertisement
 
Film ini telah meraih berbagai penghargaan sebagai Film, Sutradara, Aktor, dan Aktris terbaik pilihan Tempo 2016, Piala Dewantara dalam Apresiasi Film Indonesia, memenangkan Golden Hanoman Award dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival Yogyakarta, mendapat nominasi Sutradara dan Penulis Naskah terbaik dalam Festival Film Indonesia.
 
Film Istirahatlah Kata-Kata juga telah berpartisipasi dalam berbagai festival film internasional, antara lain: Festival del Film Locarno Swiss; The Pacific Meridian International Film Festival, Vladivostok, Rusia; Filmfest Hamburg, Jerman; Quezon City International Film Festival, Filipina; Festival Des 3 Contines, Competition, Nantes, Prancis; serta International Film Festival Rotterdam, Belanda.
 
Lewat keterangan pers, Yosep Anggi Noen, sutradara film Istirahatlah Kata-Kata, menyampaikan, “Saya sangat menanti hari-hari ini. Film ini terlebih dahulu tayang di festival film di dunia, tapi yang paling penting dan sejatinya film ini didedikasikan untuk  penonton Indonesia.”
 
Sebelumnya, film Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya karya sineas asal Yogyakarta itu telah menerima pujian di Festival del Film Locarno 2012, serta mendapatkan special mention di Dragon and Tiger Award for Young Cinema, Vancouver International Film Festival dan menerima dua penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Film pendek lainnya, Nona Kedi yang Tak Pernah Melihat Keajaiban memenangi Film Pendek Terbaik di Busan International Film 2013 dan penghargaan Grand Prix of Tokyo Short Short Film Festival 2014.
 
Di hari pertama pemutarannya, esok, Kamis (19/1), para pemain, sutradara, dan produser film memilih untuk berada di Pontianak, bertemu dan berada di tengah-tengah penonton Pontianak, lokasi syuting film ini. Sebelum menonton, yuk, intip dulu beberapa adegan dalam foto berikut. (f)
 


Topic

#Film

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?