Foto: Antaranews
Dalam suasana santai, sambil duduk di teras Istana Presiden di Medan Merdeka, Jokowi ditemani Ma’ruf Amin memperkenalkan para menterinya. "Pagi ini saya akan memperkenal kabinet Indonesia Maju. Kita fokus pengembangan sumber daya manusia, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan usaha kecil menengah," katanya, seperti dikutip dari vivanews.com.
Dalam periode kedua ini, Presiden Jokowi menamakan kabinetnya, adalah Kabinet Indonesia Maju. Ada 22 nama baru dalam jajaran menteri, sisanya adalah mereka yang pernah menjabat sebagai menteri di kabinet Kerja periode sebelumnya. Berikut lima fakta menarik dari susunan kabinet Indonesia Maju:
1/ Jumlah Menteri Kabinet tetap 34
Tidak ada perubahan dalam soal jumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju yang masih sama dengan Kabinet Kerja Jokowi – Yusuf Kalla Periode 2014- 2019 yaitu 34 orang, terdiri dari 4 menteri koordinator dan 30 menteri.
2/ Hanya Ada 5 Menteri Wanita
Dari 34 nama menteri yang dilantik, ada lima wanita yang masuk dalam susunan kabinet. Jumlah ini lebih sedikit dari kabinet sebelumnya, yang berjumlah 8 orang. Dari lima menteri tersebut, tiga menteri pernah menjabat di kabinet Joko Widodo sebelumnya, sedangkan dua lainnya merupakan nama baru. Kelima menteri tersebut adalah Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan), Retno Lestari Marsudi (Menteri Luar Negeri), Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Ida Fauziah (Menteri Ketenagakerjaan), Gusti Ayu Bintang Darmavati (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak).
3/ Ada 12 Menteri Kabinet Kerja yang Kembali Menjabat
Selain tiga nama menteri wanita yang kembali menjabat di periode kedua ini, masih ada 9 nama menteri lainnya yang merupakan wajah lama. Mereka adalah Tjahjo Kumolo (MenPAN-RB, sebelumnya menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri), Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR, menduduki posisi sama), Bambang Brojonegoro (Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia), Budi Karya (Menteri Perhubungan, sebelumnya menduduki posisi sama), Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan HAM, sebelumnya menduduki posisi sama), Sofyan Jalil (Menteri Agraria dan Tata Ruang), Luhut Binsar Pandjaitan (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, sebelumnya menduduki posisi sama), Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian, sebelumnya menjabat sebagai Menteri Sosial), dan Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Perekonomian, sebelumnya menjabat sebagai menteri Perindustrian).
Penunjukan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayan menempatkan mantan bos Go-jek ini sebagai menteri termuda di kabinet baru ini. Tahun ini ia baru genap berusia 35 tahun. Walaupun begitu, Nadiem adalah sosok milenial yang memiliki banyak prestasi membanggakan selain sukses membawa nama besar Go-Jek, ia juga memiliki kontribusi besar pada perkembangan industri digital di tanah air dengan ikut membesarkan berbagai start-up di tanah air. Sedangkan menteri tertua adalah Menteri Agama Fachrul Razi yang berusia 72 tahun. Sebelum menjabat sebagai menteri, sosoknya dikenal sebagai salah satu tokoh militer. Jabatan terakhir jenderal bintang empat ini adalah Wakil Panglima TNI.
5/ Targetkan sektor ekonomi dan pembangunan SDM
Jokowi memberikan nama kabinet barunya dengan Kabinet Indonesia Maju bukan tanpa alasan. Menurut Jokowi disela-sela pengumuman nama menteri, pemberian nama ini tak lepas dari fokus kerja pada sektor ekonomi dan membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk membawa Indonesia maju. Jokowi menginginkan dalam lima tahun ke depan kabinet ini bias fokus pada pengembangan SDM, penciptaan lapangan kerja, dan membangun usaha kecil, mikro, dan menengah. (f)
Baca Juga:
dr. Terawan, Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju yang Pernah Tersandung Kontroversi
5 Wanita Dalam Jajaran Kabinet Indonesia Maju Bentukan Jokowi
Ini Lima Fokus Kerja Presiden RI Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin di Periode Keduanya
Faunda Liswijayanti
Topic
#kabinetkerjamaju, #jokowi, #jokowidodo, #menteri