Trending Topic
Cover Pertama Femina Wanita dengan 10 Tangan

19 Sep 2020


Dok. Femina Media


Noesreini Meliala, reporter pertama Majalah Femina, menceritakan kembali pengalamannya menyaksikan pemotretan cover 48 tahun yang lalu. Di suatu pagi hari Minggu.
 
Cerita dari Garasi 
Sekitar pukul 7 pagi di suatu hari Minggu kami, tim Femina sudah berkumpul di kediaman Pemimpin Umum Sofjan Alisjahbana dan istrinya Pia, di Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat. Di garasi rumah mereka lah saat itu kami berkantor. Model cover Tuti Indra Malaon dan putrinya, Meike, yang saat itu masih berusia 6 tahun, hadir tepat waktu. 
 
Kami sudah menyiapkan perlengkapan yang akan dipakai sebagai properti dalam pemotretan. Saya masih ingat jumlahnya ada 10 jenis barang, tidak semuanya barang betulan. Mesin tik, setrika dan wajan berisi telur ceplok adalah foto yang kami cetak lalu ditempel pada selembar kertas karton. Ini adalah upaya agar benda-benda tersebut bisa dipegang sebelah tangan oleh sang model. Kami juga membuat gambar hati dan jam weker dari kertas tebal. Benda  yang asli hanyalah cermin tangan, buku, gunting, sepotong kain (milik Pia) dan papan cuci plastik yang saya temukan di pasar Cikini. 
 
Model kami saat itu Tuti Indra Malaon (1939 - 1989), adalah ibu dari tiga anak, seorang wanita karier yang bekerja sebagai dosen di Fakultas Sastra jurusan Bahasa Inggris di Universitas Indonesia. ia juga seorang seniwati teater bersama Teater Populer Teguh Karya dan pemain film yang diperhitungkan selain seorang penari Jawa klasik di Istana Negara.  
 
Belakangan Tuti meraih 2 piala Citra untuk Ibunda (1986) dan Pacar Ketinggalan Kereta (1989). Ia juga pernah menjadi wartawan majalah Zaman dan anggota MPR RI. Bagi kami, Tuti adalah sosok wanita modern multifaset yang patut dijadikan panutan dan tepat menjadi cover perdana Femina, majalah wanita baru dengan visi yang baru. 
Advertisement
 
Gaun yang dikenakan Tuti dan Meike adalah milik mereka pribadi. Tuti sengaja memilih gaun berwarna netral dengan potongan yang sederhana mirip busana yang  ada di  patung dewi- dewi Yunani. Rias wajah dan tata rambut  juga dikerjakan sendiri oleh Tuti .  

Latar belakang pemotretan adalah kain hitam yang diikatkan ke pagar pintu garasi. Pemotretan di luar ruangan ini tidak menggunakan lighting tambahan, hanya kamera yang dilengkapi lampu kilat saja. Siapa fotografernya? Tidak lain dan tidak bukan Sofjan Alisjahbana sendiri.

Kerjasama Tuti dengan fotografer yang juga melakukan pengarahan gaya, langsung kompak. Padahal tidak mudah berpose 5 gaya dengan lengan terentang dan sikap tubuh tidak boleh berubah. Saya bertugas menempatkan satu persatu ke 10 benda yang sudah kami siapkan itu pada lengan sang model. Saya kagum pada Meike yang tetap sabar duduk di tanah di depan ibunya.



Lanjut ke halaman berikutnya : Mengapa Wanita Berlengan 10?



 


Topic

#femina

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?