Kemunculannya di dunia politik justru terjadi setelah sang ayah meninggal dunia. Entah mengapa, usai menyampaikan pidato di prosesi pemakaman yang dibuat negara untuk ayahnya, pamor Trudeau terus meningkat. Ia pun dilirik oleh Partai Liberal, tempat ayahnya dulu bergabung. Tahun 2008, dalam pemilihan federal, Trudeau terpilih mewakili Papineau di House of Commons. Setahun kemudian, ia diangkat sebagai kritikus Partai Liberal untuk urusan pemuda dan multikultural.
Beberapa kali berganti jabatan politik, tahun 2013 ia memenangkan posisi puncak Partai Liberal. Di bawah kepemimpinannya, pria kelahiran Otawa ini membuktikan kinerjanya dengan memenangkan 184 kursi dalam pemilihan parlemen tahun 2015. Membuat ia melaju mulus ke posisi Perdana Menteri Kanada.
Usai dilantik sebagai PM pada 4 November 2015, Trudeau tak ingin menunggu lama untuk membuat langkah pertama dalam pemerintahannya. Ia mengatakan bahwa prioritas pertamanya adalah penurunan pajak untuk kelas menengah Kanada dan kenaikan pajak pendapatan 1 persen untuk kelas atas. Hal ini tentu langsung mendapat beragam tanggapan, ada yang pro ada juga yang kontra. Tapi, Trudeau berjanji untuk menggulirkan isu ini di parlemen.
Ketika mengumumkan kabinet yang terdriri dari 30 menteri, suami Sophie Gregoire ini juga membawa banyak perubahan. Selain komposisi menteri yang seimbang, 15 menteri laki-laki dan 15 menteri wanita - ia juga mewakili keberagama Kanda dari minoritas hingga penyandang disabilitas. Bukan rahasia lagi, ia dikenal sebagai politikus yang mendukung hak kaum wanita. Dalam berbagai kesempatan ia dengan bangga menyatakan dirinya sebagai feminis.
Dengan slogan kampanye 'Real Change', Trudeau juga membawa perubahan di parlemen. Salah satunya dengan membangun sistem yang lebih family friendly. Ia ingin mengubah tradisi sistem parlemen yang berlangsung pada hari Jumat, dimulai lebih awal dari waktubiasanya agar bisa berakhir lebih cepat. Bisa dibilang, kebijakan yang ia keluarkan ini mampu membuat publik Kanada jatuh cinta pada sosoknya. Ia masih memiliki waktu panjang. Kita tunggu saja sepak terjangnya yang lain. (f)