Di balik nama besar Plataran Indonesia di dunia pariwisata dan hospitality, ada sosok wanita tangguh bernama Dewi Makes.
Lebih dari sekadar pebisnis sukses, Dewi adalah akademisi, pendidik, dan filantropis yang menorehkan jejak inspiratif melalui komitmen besarnya pada pemberdayaan masyarakat dan kegiatan sosial.
Sebagai salah satu pendiri Plataran Indonesia, Dewi tidak hanya berhasil mengembangkan sebuah jenama yang kini menjadi ikon pariwisata dalam negeri. Bersama sang suami, Yozua Makes, ia menanamkan nilai-nilai luhur dalam setiap langkah bisnis Plataran.
Ia memastikan bahwa pertumbuhan perusahaan sejalan dengan tanggung jawab sosial yang diemban. Filosofi ini tercermin jelas dalam berbagai inisiatif Give Back yang dijalankan Plataran Indonesia, berlandaskan pada pilar Alam, Budaya, dan Masyarakat.
“Prinsip kami adalah ‘Hospitality with impact’. Apa yang kita lakukan harus berdampak pada lingkungan sosial di mana Plataran berada,” ungkap Dewi membuka sesi wawancara bersama Femina di Rumah Heritage, salah satu properti milik Plataran yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat.
Namun, kiprah Dewi tidak hanya terbatas pada dunia bisnis. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat sebagai lulusan Sastra Prancis dari Universitas Indonesia dan meraih gelar S2 di Université Paris-Sorbonne, kecintaannya pada dunia akademis tetap bersemi. Hingga kini, ia aktif mengajar di Jurusan Prancis, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.
“Sebagai pengajar saya ingin sekali sharing knowledge, berbagi ilmu dan pengalaman dengan generasi muda. Saya merasa berhasil ketika ada dampaknya,” kata Dewi. Dedikasi sebagai pendidik menunjukkan bahwa bagi Dewi, ilmu pengetahuan adalah pilar penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Jejak filantropi yang menginspirasi
Tampak anggun dalam balutan busana batik, Dewi berbagi pengalamannya keliling Nusantara untuk melakukan kegiatan sosial. Ia pun sangat antusias ketika bercerita tentang program baru Plataran di Sumba yang membina anak-anak usia sekolah lewat rumah baca, yang baru saja dibuka awal tahun ini.
Rumah baca yang diberi nama Rumah Plataran Indonesia Sumba ini menampung ratusan anak yang berasal dari lingkungan sekitar untuk bisa mengakses lebih mudah sumber-sumber pengetahuan seperti buku bacaan dan komputer, hingga pelajaran Bahasa Inggris.
“Walaupun di Sumba, Plataran belum memiliki properti hospitality, kami membuat rumah baca ini karena melihat kesulitan anak-anak untuk mendapatkan buku bacaan dan pendidikan yang baik,” ungkap Dewi, yang mengaku dapat energi positif saat berinteraksi dengan anak-anak.
Ketulusan hati Dewi terpancar jelas dalam keterlibatannya yang penuh dalam berbagai organisasi sosial dan filantropis.
“Saya dari kecil senang berbagi, karena saya concern pada orang yang kurang beruntung. Ini mindset yang selalu ada, berbagi dengan banyak orang. Jadi, setiap kali saya melakukan kegiatan sosial, rasanya, tuh, selalu ada energi positif,” kata Chairperson Rumah Plataran Indonesia dan Hope Ambassador Wahana Visi Indonesia ini, bahagia.
Kepeduliannya terhadap isu kesehatan anak juga diwujudkan melalui jabatannya sebagai Wakil Ketua Pilar Childhood Cancer di Lions Club Jakarta Monas Movast serta keterlibatan aktif di Yayasan Jantung Indonesia.
Daftar panjang organisasi yang Dewi naungi, termasuk Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Yayasan Kanker Anak Indonesia, Yayasan Disabilitas Bhakti Luhur, dan Perempuan Tangguh Indonesia, semakin menegaskan komitmen yang luas terhadap berbagai permasalahan sosial.
Karena itu, Dewi tanpa lelah mendukung berbagai program yang memberikan akses pendidikan, layanan kesehatan, dan dukungan sosial bagi anak-anak yang membutuhkan. Bahkan di sekitar unit bisnis Plataran, seperti Plataran Komodo dan Plataran Menjangan yang menginisiasi kelas Bahasa Inggris mingguan. Kelas ini telah memberikan kesempatan berharga bagi ribuan anak untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing mereka sejak tahun 2023.
Tidak hanya anak, pemberdayaan perempuan juga menjadi fokus utama dalam beberapa gerakan sosial yang dilakukan Dewi. Hal ini tak luput dari peran sentral kaum wanita, yang disadari Dewi, sangat penting dalam mendukung kemajuan bangsa.
Dalam momen perayaan Kartini kali ini, Dewi mengajak perempuan Indonesia untuk berdaya. “Perempuan harus berdaya. Punya keyakinan bahwa mereka bisa. Punya semangat positif mereka adalah orang yang diberikan Tuhan talenta dan harus memanfaatkan talenta tersebut dengan maksimal. Tidak dipungkiri, peran Kartini besar hingga kita perempuan Indonesia, bisa lebih berprestasi, bersuara lebih lantang lagi. Ini saatnya para pemimpin perempuan untuk lebih semangat lagi memberdayakan lebih banyak perempuan,” Dewi menegaskan.
Membangun Plataran dengan semangat berbagi
Membangun Plataran tentu bukanlah perjalanan yang mudah. Sebagai seorang wanita di dunia bisnis hospitality, Dewi menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Namun, dengan visi yang jelas, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, ia berhasil membawa Plataran menjadi salah satu pemain kunci dalam industri pariwisata Indonesia.
Kisah perjuangannya membesarkan bisnis ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi para wanita yang bercita-cita untuk berkarya dan memberikan dampak positif.
Di bawah kepemimpinan Dewi, Plataran menjelma menjadi lebih dari sekadar destinasi wisata. Melalui Rumah Plataran Indonesia, ribuan masyarakat di sekitar Plataran Borobudur telah menerima layanan kesehatan gratis. Semangat berbagi ini terus berlanjut melalui kegiatan donor darah dan distribusi alat pelindung diri, terutama di masa pandemi. Inisiatif Plataran Berbagi secara rutin menyalurkan bantuan kepada komunitas rentan dan pekerja esensial, khususnya saat bulan Ramadan.
Tidak hanya bergerak sendiri, Dewi juga aktif menggandeng berbagai pihak untuk memperluas dampak positif yang dihasilkan. Melalui konser virtual dan lelang amal yang melibatkan pemerintah, sosialita, dan tokoh masyarakat, Plataran Indonesia berkolaborasi dengan berbagai organisasi sosial untuk menggalang dana dan mendukung program pengobatan serta kegiatan kemanusiaan. Gerakan kebaikan ini menjadi agenda rutin yang dijalankan sepanjang tahun, tanpa melupakan akar budaya Indonesia yang menjadi identitas Plataran.
Bagi Dewi, sebagai pebisnis, ia tidak semata mencari keuntungan tapi bagaimana bisa bermanfaat dan memberikan kembali hal positif kepada masyarakat dan alam di mana mereka berada. Prinsip yang membuatnya selalu mengutamakan untuk membuka kesempatan kerja bagi masyarakat lokal di mana Plataran berada.
Walaupun diakui tantangan SDM ini cukup berat terutama di daerah yang cukup terpencil, Dewi yakin jika diberi kesempatan dan pelatihan yang tepat, mereka bisa menjadi pekerja yang kompeten dan turut menjaga lingkungan dan alam di daerahnya.
Dewi membuktikan bahwa keuntungan materi dan dampak sosial dapat berjalan beriringan, saling memperkuat dan memberikan makna yang lebih dalam pada setiap langkah kehidupan. Dedikasi yang tulus, semangat yang membara, dan kepedulian yang mendalam menjadikan Dewi Makes sosok Kartini masa kini yang inspiratif dan berkontribusi nyata untuk kesejahteraan sesama. (f)
Baca juga:
Plataran Komodo Resort & Spa di Labuan Bajo, Tempat Liburan Paling Romantis
Enclave Bistro & Lounge Terbaru dari Plataran Bandung
Plataran Indonesia dan Komitmen untuk Pariwisata Berkelanjutan
Faunda Liswijayanti
Topic
#perempuaninspiratif, #hospitality, #bisnis, #sosial, #kartinimasakini