Foto: 123RF
Bugar Fisik dan Psikis
Aktivitas berjalan kaki, menurut American College of Sports Medicine (ACSM), merupakan bentuk aktivitas fisik yang direkomendasikan dilakukan sehari-hari. Apabila aktivitas berjalan kaki dilakukan sesuai rekomendasi ACSM, maka dapat membantu seseorang keluar dari pola hidup yang sedentary (tidak aktif) menjadi pola hidup yang aktif.
Di dunia kedokteran, berjalan kaki masuk dalam kategori ‘lari’ dengan intensitas rendah. Tapi, walau ada kata-kata rendah, tidak berarti manfaatnya sedikit. Bagi penderita diabetes, olahraga teratur seperti berjalan kaki dengan tingkat sedang tiap pagi atau sore akan membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Bahkan, dalam sebuah penelitian yang dilakukan Duke University diketahui bahwa berjalan kaki lebih efektif dalam menoleransi glukosa 6 kali lipat daripada joging. “
Selain bermanfaat untuk mengoptimalkan fungsi tubuh, berjalan kaki juga diketahui sebagai salah satu jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk membakar kalori. Karena itu, banyak dilakukan untuk tujuan diet atau olahraga yang disarankan bagi penderita obesitas. Kelebihan jalan kaki dibanding olahraga lain adalah sifatnya yang ramah bagi sendi, tapi tetap efektif untuk memberi beban pada tulang sehingga meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Berjalan kaki tak hanya baik untuk kebugaran fisik, tapi juga bisa menurunkan kadar stres. Sama seperti olahraga lainnya, berjalan kaki akan meningkatkan hormon adrenalin dan memicu pengeluaran hormon endorfin atau hormon yang membangkitkan perasaan senang.
“Hal ini dapat membantu kita mengontrol kadar stres dan mengurangi beban pikiran. Tidak menutup kemungkinan dapat berpikir lebih jernih karena membantu kita untuk fokus,” kata dr. Sophia.(f)
Baca juga:
Topic
#jalankaki, #olahraga