Foto: Fotosearch
Plak merupakan pemicu utama terjadinya penyempitan pembuluh darah. Plak adalah endapan atau deposit lemak yang menempel di endotel (sel-sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah) sehingga mengganggu laju aliran darah. Akibatnya, nutrisi, oksigen, dan berbagai elektrolit yang dibutuhkan oleh sel dan organ di tubuh, tidak tersalurkan dengan baik, bahkan bisa menyebabkan kerusakan jaringan sel yang permanen. Jantung pun terpaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah.
“Penyakit arteri perifer ini tidak terjadi secara mendadak, tetapi melalui proses panjang. Umumnya dialami oleh mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Penyempitan pembuluh darah masuk dalam kategori berbahaya apabila plak menutup 50% atau lebih diameter pembuluh darah,” ujar Prof. Rasjid, Spesialis Bedah Thoraks Kardiovaskular dari Klinik Bedah Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.
Penyempitan pembuluh darah sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, biasanya disertai dengan kram menyakitkan di pinggul, paha, atau betis, terutama pada malam hari, dan terasa berat saat berjalan. Bisa juga terjadi penurunan suhu kaki hingga mati rasa. Terkadang juga ditandai dengan pembengkakan. (f)