Foto: Pixabay
Konsultan Emilia Achmadi M.Sc. (Nutritionist), soda mengandung gas dan asam yang dapat menstimulasi asam lambung.
Kandungan gas dalam soda dapat memenuhi kapasitas lambung dan membuat Anda merasa kembung dan tidak lapar. Alhasil, Anda akan merasa tak perlu lagi mengonsumsi makanan. Padahal sebenarnya tubuh Anda membutuhkan asupan nutrisi supaya dapat beraktivitas.
Selain itu, soda juga mengandung banyak gula yang dapat memicu diabetes melitus. Keasaman soda pun dapat mengakibatkan pengeroposan tulang.
Di tingkat tertentu, asam lambung bisa menyebabkan komplikasi masalah kesehatan, kanker, dan kematian. Asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah masalah pencernaan yang bisa menyerang siapa saja dengan gaya hidup dan pola makan kurang baik, termasuk anak-anak.
Gastroesophageal berarti perut dan esophagus. Reflux berarti mengalir bolak-balik. Gangguan ini membuat isi perut naik ke esophagus atau kerongkongan.
Supaya pencernaan sehat, hindari terlalu banyak minum soda dalam keseharian Anda. Bagi anak-anak, selain menimbulkan rasa kecanduan karena kandungan gula dan kafein, minuman bersoda juga akan menekan rasa lapar anak sehingga mereka cenderung malas makan dan kekurangan nutrisi.
Menurut sebuah survei, anak-anak yang minum soda yang lebih agresif dan memiliki kesulitan untuk bisa fokus atau konsentrasi. Lebih jauh lagi, minum soda dapat meningkatkan risiko kardiovaskular sebesar 61%. Anak-anak yang minum soda sejak kecil juga bisa lebih berisiko kena penyakit jantung saat dewasa.
Sebaiknya, anjurkan anak berbuka puasa dengan air putih atau jus buah segar dengan kandungan gula secukupnya. (f)
Baca juga:
Cemas karena Asam Lambung
9 Cara Redakan Gangguan Asam Lambung
Rahma Wulandari/ Tim Femina Indonesia
Topic
#minumansoda, #diet, #nutrisi, #puasadanlebaran