Foto: Flickr, Meiranie

 

Bukan hanya alat transportasi umum di Indonesia yang masih tidak memuaskan, kota-kota besar di Indonesia juga menjadi tempat yang kurang menyenangkan buat mengemudi. Hal ini terungkap dari hasil penelitian oleh Waze—salah satu aplikasi transportasi populer—mengenai kondisi atau tempat terbaik bagi pengemudi.

Hasil survei yang disebut The Waze Driver Satisfaction Index 2016 tersebut menganalisis kondisi mengemudi para pengguna Waze aktif di 38 negara dan 235 kota besar.  Penilaian didasarkan pada enam aspek, yaitu kondisi lalu lintas, kualitas jalan, keamanan berkendara, pelayanan bagi pengendara (akses pada pom bensin dan tempat parkir), sosial ekonomi, dan penggunaan aplikasi berkendara (wazeyness). Jangkauan nilai meliputi 10 sebagai yang terbaik hingga 1 untuk yang paling menyedihkan.

Lima kota di Indonesia yang masuk ke dalam urutan 10 besar kota terburuk untuk mengemudi di dunia adalah Bogor yang menjadi kota terburuk untuk mengemudi kedua di dunia. Nilai yang diperoleh Bogor adalah 2.15 dan hanya lebih baik dari kota Cebu di Filipina yang menempati urutan pertama dengan nilai 1.15.

Kemudian Denpasar, Bandung, dan Surabaya berturut-turut menempati urutan keempat, kelima, dan keenam kota terburuk untuk mengemudi di dunia dengan nilai masing-masing 2.89, 3.00, dan 3.14. Jakarta pun masuk ke dalam urutan 10 besar tersebut yang menempati posisi kesembilan dengan nilai 3.37. Sedangkan, dari urutan negara, Indonesia menjadi negara kelima terburuk untuk mengemudi di dunia dengan nilai 3.54.

Melihat kota Bogor yang menempati posisi kedua terasa miris mengingat baru-baru ini Bogor dinobatkan sebagai The Most Lovable City atau kota favorit pilihan netizen di ajang kampanye global We Love Cities 2016. Sebagai Bogor unggul dibandingkan 45 kota lain di 20 negara.

Walikota Bogor, Bima Arya, melalui akun Facebooknya, pun langsung menanggapi predikat tersebut dengan berkomentar untuk tidak mengabaikan atau menyangkal hasil survei Waze tadi.

“Bagaimanapun, itu ada datanya. Memang Bogor masih macet dan di beberapa ruas tambah macet. Tahun lalu masih di bawah Bandung dan Denpasar. Tahun ini lebih buruk ,” tutur Bima.

Bima lalu memaparkan kemungkinan penyebab hasil survei tadi berupa tidak sebandingnya pertumbuhan kendaraan, yang sebesar +13% sementara pertumbuhan jalan hanya 0,1% per tahun, disiplin pengguna jalan, hingga parkir liar. Bagi Bima, survey tersebut sebagai peringatan untuk kerja lebih keras lagi dalam menata kota, terutama untuk melakukan reformasi angkutan kota.

Berikut daftar-daftar wilayah terbaik dan terburuk untuk mengemudi di dunia versi Waze (skala nilai 10-1 untuk yang terbaik – terburuk)

1. Belanda (7.54)
2. Prancis (7.42)
3. Amerika Serikat (7.22)
4. Republik Ceko (6.91)
5. Swedia (6.88)
6. Uni Emirat Arab (6.85)
7. Latvia (6.57)
8. Hungaria (6.56)
9. Slovakia (6.46)
10. Italia (6.44)
 
Kota terbaik untuk mengemudi:
1. Valence, Prancis (8.81)
2. Tours, Prancis (8.43)
3. LeMans, Prancis (8.39)
4. Saint-Etienne, Prancis (8.25)
5. Grensboro, AS & Avignon, Prancis (8.24)
6. Reims, Prancis (8.12)
7. Nimes, Prancis (8.03)
8. Douai-Lens, Prancis (7.96)
9. Orleans, Prancis (7.39)
10. Grand Rapids, MI, AS (7.88)
 
Negara terburuk untuk mengemudi:
1. El Salvador (2.85)
2. Filipina (3.13)
3. Guatemala (3.36)
4. Panama (3.48)
5. Indonesia (3.54)
6. Peru (3.72)
7. Singapura (3.78)
8. Kolombia (3.81)
9. Venezuela (3.93)
10. Kosta Rika (3.95)
 
Kota terburuk untuk mengemudi:
1. Cebu, Filipina (1.15)
2. Bogor, Indonesia (2.15)
3. San Salvador, El Salvador (2.85)
4. Denpasar (2.89)
5. Bandung (3.00)
6. Surabaya (3.14)
7. Cali, Kolombia (3.22)
8. Guatemala, Guatemala (3.36)
9. Jakarta, Indonesia (3.37)
10. Maceio, Brasil (3.37) (f)


Baca juga: 9 Kota Terbaik Untuk Hidup di Dunia