
Setelah selesai dengan serial Doctor Stranger, Lee Jong-suk kembali tampil di layar kaca melalui serial Pinocchio, yang tayang di channel ONE tiap hari Rabu dan Kamis pukul 19.55 WIB. Kali ini, dia berperan sebagai reporter bernama Choi Dal-po. CC beruntung, nih, bisa wawancara eksklusif dengan aktor berusia 25 tahun ini melalui channel ONE. Sst, Jong-suk berbagi pengalaman cintanya, nih….
Di serial Pinocchio Anda berperan sebagai reporter, ya?
Ya. Awalnya Choi Dal-po membenci dan menganggap rendah profesi reporter karena insiden keluarganya di masa kecil. Namun kemudian, dia malah menjadi reporter yang semangat mengejar kebenaran. Di serial ini saya sempat tampil jelek dengan wig—lebih jelek dari yang saya kira! Rambut saya bahkan sampai rontok, he he he.
Bagaimana persiapan Anda sebelum berakting?
Saya, tuh, tipe aktor yang harus membaca naskah ribuan kali dan mencernanya berkali-kali. Sebelum melakukan adegan emosional seperti menangis, saya harus bangun pagi sekali untuk menciptakan suasana melankolis.
Sepertinya Anda selalu memainkan karakter dengan sisi rapuh...
Betul, tiap sosok yang saya mainkan memiliki kisah sedih yang berbeda. Mungkin ini yang membuat karakter saya membekas di hati penonton. Sepertinya, nih, saya terjebak dalam image melankolis sehingga perannya pun seperti itu.
Tantangan terbesar yang Anda temui selama berkarier?
Saat syuting Doctor Stranger, saya menjadi satu-satunya aktor utama serial ini. Jujur saja, saya merasa terbebani. Walau rating serial ini lumayan, tetap saja belum sebagus harapan. Saya jadi berpikir kalau profesi aktor, tuh, menakutkan. Sebagai aktor utama, saya nggak boleh hanya memikirkan peran, tapi juga detail dan kemajuan serial ini secara keseluruhan. Saya merasa belum bermain maksimal.
Seperti apa, sih, masa kanak-kanak Jong-suk?
Saya, tuh, sosok yang tertutup plus penakut. Jika ibu nggak di samping saya, pasti saya menangis. Saya juga nggak mudah ngobrol dengan orang baru. Kebiasaan ini berlanjut hingga saya SMP—nggak berani, tuh, saya menjawab pertanyaan guru atau mengangkat tangan. Melihat saya sekarang yang lebih terbuka dan berani, ibu merasa mendapat keajaiban, he he he.
Apa yang Anda lakukan di waktu senggang?
Aktor lain biasanya keluar dan bersenang-senang saat break syuting. Tapi, saya merasa terlalu lelah untuk melakukannya. Saya memilih bersantai di rumah untuk makan dan nonton. Apalagi, saya hobi nonton drama maupun variety show, he he he.
Seperti apa tipe cewek ideal Anda?
Saya suka cewek yang lebih baik dari saya—sehingga memungkinkan saya untuk banyak belajar darinya. Saya juga berharap bisa bertemu cewek yang membuat hati saya tergetar dan tergila-gila.
Apakah Anda pernah mengalami cinta tak terbalas?
Pasti pernah, dong. Saya masih ingat perasaan sedih saat cinta bertepuk sebelah tangan. Walau saat ini saya jomblo, saya rasa mengagumi seseorang dari jauh juga bisa menjadi versi mini dari cinta tak berbalas.
Mantan lawan main Anda, Lee Bo-young dan Kim Woo-bin terang-terangan mengakui sudah punya pacar. Apakah Anda akan melakukan hal yang sama jika sudah menemukannya?
Tadinya saya berpikir demikian. Nanti juga akan ada foto yang diambil diam-diam oleh wartawan, jadi kenapa nggak membeberkannya saja dari awal? Namun saat mengungkapkan pendapat ini, para senior menyarankan agar saya tidak melakukannya, kecuali foto sudah beredar. Saya jadi berpikir ulang, deh. Sebagian besar orang di industri hiburan Korea tidak melakukannya, jadi pasti ada alasan tepat di baliknya.
Di serial Pinocchio Anda berperan sebagai reporter, ya?
Ya. Awalnya Choi Dal-po membenci dan menganggap rendah profesi reporter karena insiden keluarganya di masa kecil. Namun kemudian, dia malah menjadi reporter yang semangat mengejar kebenaran. Di serial ini saya sempat tampil jelek dengan wig—lebih jelek dari yang saya kira! Rambut saya bahkan sampai rontok, he he he.
Bagaimana persiapan Anda sebelum berakting?
Saya, tuh, tipe aktor yang harus membaca naskah ribuan kali dan mencernanya berkali-kali. Sebelum melakukan adegan emosional seperti menangis, saya harus bangun pagi sekali untuk menciptakan suasana melankolis.
Sepertinya Anda selalu memainkan karakter dengan sisi rapuh...
Betul, tiap sosok yang saya mainkan memiliki kisah sedih yang berbeda. Mungkin ini yang membuat karakter saya membekas di hati penonton. Sepertinya, nih, saya terjebak dalam image melankolis sehingga perannya pun seperti itu.
Tantangan terbesar yang Anda temui selama berkarier?
Saat syuting Doctor Stranger, saya menjadi satu-satunya aktor utama serial ini. Jujur saja, saya merasa terbebani. Walau rating serial ini lumayan, tetap saja belum sebagus harapan. Saya jadi berpikir kalau profesi aktor, tuh, menakutkan. Sebagai aktor utama, saya nggak boleh hanya memikirkan peran, tapi juga detail dan kemajuan serial ini secara keseluruhan. Saya merasa belum bermain maksimal.
Seperti apa, sih, masa kanak-kanak Jong-suk?
Saya, tuh, sosok yang tertutup plus penakut. Jika ibu nggak di samping saya, pasti saya menangis. Saya juga nggak mudah ngobrol dengan orang baru. Kebiasaan ini berlanjut hingga saya SMP—nggak berani, tuh, saya menjawab pertanyaan guru atau mengangkat tangan. Melihat saya sekarang yang lebih terbuka dan berani, ibu merasa mendapat keajaiban, he he he.
Apa yang Anda lakukan di waktu senggang?
Aktor lain biasanya keluar dan bersenang-senang saat break syuting. Tapi, saya merasa terlalu lelah untuk melakukannya. Saya memilih bersantai di rumah untuk makan dan nonton. Apalagi, saya hobi nonton drama maupun variety show, he he he.
Seperti apa tipe cewek ideal Anda?
Saya suka cewek yang lebih baik dari saya—sehingga memungkinkan saya untuk banyak belajar darinya. Saya juga berharap bisa bertemu cewek yang membuat hati saya tergetar dan tergila-gila.
Apakah Anda pernah mengalami cinta tak terbalas?
Pasti pernah, dong. Saya masih ingat perasaan sedih saat cinta bertepuk sebelah tangan. Walau saat ini saya jomblo, saya rasa mengagumi seseorang dari jauh juga bisa menjadi versi mini dari cinta tak berbalas.
Mantan lawan main Anda, Lee Bo-young dan Kim Woo-bin terang-terangan mengakui sudah punya pacar. Apakah Anda akan melakukan hal yang sama jika sudah menemukannya?
Tadinya saya berpikir demikian. Nanti juga akan ada foto yang diambil diam-diam oleh wartawan, jadi kenapa nggak membeberkannya saja dari awal? Namun saat mengungkapkan pendapat ini, para senior menyarankan agar saya tidak melakukannya, kecuali foto sudah beredar. Saya jadi berpikir ulang, deh. Sebagian besar orang di industri hiburan Korea tidak melakukannya, jadi pasti ada alasan tepat di baliknya.