
Ada konsekuensi besar yang harus ia hadapi ketika ia memutuskan untuk kembali mencoba memperbaiki perkawinannya yang retak oleh perselingkuhan. Konsekuensi itu adalah proses menerima dan memaafkan. Kata-kata maaf dari suami menjadi hal yang krusial dalam memulai kembali hubungan yang retak oleh perselingkuhan. Kata maaf ini juga menjadi cara untuk melepaskan energi negatif dari dalam diri kita. “Memaafkan secara ikhlas membantu kita untuk tidak lagi menaruh curiga berlebihan pada pasangan dan saat inilah kita siap untuk berhubungan intim lagi dengannya,” ungkap Rima Olivia, psikolog.
Mendukung apa yang disarankan oleh Rima, terapis dan psikiater dari Klinik Edelweis RSCM, dr. Sylvia D. Elvira SpKJ(K), mengungkap bahwa tahap memaafkan ini akan membantu mereka dalam kembali merajut kemesraan di sarang cinta. “Awali foreplay Anda dengan komunikasi intens. Suami mungkin harus terlebih dulu mengambil inisiatif untuk bertanya, seperti sentuhan di bagian tubuh mana yang membuat istrinya merasa nyaman dan terangsang,” saran dr. Sylvia.
Cinta adalah kata kerja. Mungkin saja rasa cinta itu sudah tidak ada, namun Anda tetap bisa mengusahakan untuk melakukan aktivitas cinta. Lakukan lagi apa yang dulu pernah Anda lakukan bersama saat masih saling mencintai. “Membuat daftar hal positif dari suami mungkin bisa memudahkan Anda untuk memaafkan dia. Sebab, tidak ada yang tahu perlu waktu berapa lama untuk pasangan bisa kembali seperti dulu. Semua sangat bergantung pada kepribadian dan jenis hubungan di antara Anda dan suami,” lanjut dr. Sylvia.
It takes two to tango. Membutuhkan keinginan dan komitmen dari dua pribadi untuk bisa kembali membina hubungan yang sudah retak. (f)