ilustrasi: tania.
“Tapi saya lihat, Ibam malah tidak mau menggambar. Ia hanya menatapi gambarnya minggu lalu, yang sudah saya beri nilai. Saat saya bilang, ‘Coba Ibam menggambarnya di lembar selanjutnya,’ Ibam malah menangis
tiba-tiba,” Bunda Erna menjelaskan apa yang terjadi.
“Aduh, mohon maklumi. Dari semalam Ibam memang uring-uringan. Saya sampai pusing dibuatnya!”
Gambar itu, pewarnaannya khas bocah empat tahunan. Lalu aku memandang Ibam. Aduh… seharian aku dibuat pusing oleh tingkahnya.
Pagi tadi, setelah berhasil membangunkannya dengan perjuangan, aku masih harus membujuknya untuk segera keluar dari kamar mandi. Itu pun susahnya minta ampun. Semalam lebih parah. Sudah larut malam Ibam tidak mau tidur. Maunya dibacakan dongeng. Giliran aku membacakan Dongeng Donald Bebek, dia malah berteriak gusar, “Ibam enggak suka Donald Bebek.
“Udah jangan nangis terus, malu sama temen-temen yang lain!” bujukku.
“Habis, Bunda Erna menggangguku yang lagi menggambar!” rengek Ibam, dengan air mata mengucur.
“Bunda Erna enggak ganggu, Nak. Cuma mengarahkan, supaya Ibam menggambarnya di lembar selanjutnya. Nih, di sini!” aku menunjukkan lembar kosong itu.
“Ibu enggak tau, sih. Ibam gambarnya di sini. Nih, gambar Ibam!”
Dia bersikeras dengan kertas bergambar dua ekor bebek itu.
“Tapi, ini kan gambar kemarin, Nak. Sudah dinilai sama Bunda Erna,” aku mencoba kembali menjelaskan.
Ibam mungkin belum begitu mengerti prosedur menggambar ini. Dan sebenarnya kami pun memakluminya. Tapi, detik selanjutnya Ibam kembali berkata, di tengah rengekannya. Serentetan kalimat yang membuatku seketika membuka mata lebar-lebar.
“Bu, lihat, nih!” Ibam kembali menunjukkan gambarnya. “Kemaren itu, Ibam cuma menggambar dua ekor bebek. Sekarang gantian, Ibam menggambar dua buah telur di bawah bebeknya. Karena sekarang bebeknya
sudah bertelur!”
Kemudian kami berdua tertawa bersamaan. Perlahan senyumku mengembang. Seharian aku dibuat jengkel oleh tingkah Ibam. Tapi, rasa kesal itu seketika lenyap, begitu pula pusingku. Ibam cerdas! Aku bangga dengan pemikiran soal ‘bebek dan telur’ versi Ibam.
Nama tokoh dan tempat kejadian boleh fiktif.
Kirim melalui e-mail: kontak@femina.co.id atau pos, tuliskan di kiri atas amplop: Gado-Gado
Topic
#fiksi, #gadogado