Cara lain menikmati budaya masyarakat Dubai adalah dengan desert safari, menjelajah gurun pasir dengan menggunakan kendaraan 4 wheel drive. Seperti pengalaman femina saat menjelajah Dubai Desert Conservation Reserve atas undangan Dubai Tourism.
 
Untuk kegiatan ini ada operator khusus yang menyediakan layanan desert safari, seperti Arabian Adventures. Biayanya sekitar 395 dirham per orang (Rp1,5 juta). Salah satu fasilitas yang ditawarkan adalah antar jemput hotel, sehingga wisatawan tidak akan kesulitan untuk menuju Dubai desert.
 
Demi keamanan, kendaraan yang digunakan untuk desert safari memiliki safety standard yang harus diikuti oleh semua operator yang menyediakan layanan ini. Mobil 4 wheel drive yang digunakan pun sudah melalui proses modifikasi sedemikian rupa agar aman untuk offroad di atas pasir. Sebelum memasuki area gurun misalnya, setiap mobil harus mengurangi dulu kadar angin di bannya agar bisa berjalan nyaman dan aman.
 
Selain itu, perjalanan off road di gurun pasir ini juga harus dilakukan berkelompok dan oleh operator yang terdaftar. Sehingga jika terjadi sesuatu, ada tim lain yang bisa membantu. Setiap driver juga dilengkapi walkie talkie untuk saling berkomunikasi satu dengan lainnya. 
 
Perjalanan menyusuri gurun pasir dimulai dengan track yang datar dan beberapa spot menarik untuk berfoto dengan latar hamparan gurun pasir sejauh mata memandang. Lalu pberlanjut ke off road yang sebenarnya, ketika mobil mulai meliuk-liuk, naik turun melalui gundukan pasir berbentuk bukit dan lembah. Sensasi saat tubuh terguncang di dalam mobil cukup memicu adrenalin, tapi juga bikin penasaran ingin mencoba lagi dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Setelah sekitar 15 menit perut dikocok, kendaraan kami berhenti di spot kedua. Seharusnya di spot ini adalah lokasi terbaik untuk menikmati pemandangan matahari terbenam. Sayangnya sore itu, langit sedang berawan dan menutup bias sinar matahari yang perlahan tenggelam. Tak ingin kecewa, kami menikmati kembali sesi foto di gurun dengan terpaan angin yang cukup kencang. 
 
Sebelum langit benar-benar gelap, perjalanan dilanjutkan menuju camp yang terletak di tengah gurun. Di camp inilah seluruh peserta tour yang terdiri dari lebih 10 kendaraan ini berkumpul untuk menikmati hidangan makan malam, dan atraksi lainnya seperti sand boarding, menunggang unta, dan khusus wanita bisa menghias tangan dengan hena. Ada juga toko souvenir yang menjual aneka barang kerajinan khas negeri arab. 
 
Malam hari, suasana di gurun semakin hangat dengan sajian kesenian tari perut. Favorit saya justru ketika semua kemeriahan itu berakhir, karena saat itulah lampu camp dimatikan selama kurang lebih 10 menit. Sambil tidur di  atas pasir gurun beralaskan karpet, kita bisa menatap langit gelap yang perlahan-lahan semakin bersinar oleh cahaya bintang. Sungguh menenangkan. Penutup sempurna untuk perjalanan ke Dubai, yang penuh dengan adrenalin dan petualangan. (f)

Baca Juga: 
Melintasi Waktu di Museum Dubai Frame
Mengintip Lantai VIP di Gedung Tertinggi di Dunia, Burj Khalifa
5 Museum Tentang Makanan Ini Tak Hanya Menarik Pecinta Kuliner


 

Faunda Liswijayanti

---

Topic

#dubai, #travel

---