Nama Madison Keys menjadi pembicaraan di kalangan pencinta tenis setelah dirinya menjadi petenis wanita AS pertama yang masuk peringkat 10 besar setelah Serena Williams melakukannya di tahun 1999. Menyandang peringkat tujuh dunia, Madison pun memenuhi syarat untuk bertanding di turnamen 2016 BNP Paribas WTA Finals Singapore, yang merupakan puncak rangkaian turnamen tenis wanita.
 
Femina diundang oleh Singapore Tourism Board untuk menyaksikan event bergengsi yang hanya diikuti oleh delapan peringkat teratas petenis wanita dunia ini. Di momen ini, femina juga bertemu langsung dengan delapan petenis wanita top dunia, termasuk Madison Keys. Selain membicarakan tenis, dia juga menceritakan tentang masalah-masalah yang dihadapi petenis, salah satunya tentang bullying.
 
Beberapa minggu lalu, Madison posting gambar berisi kata-kata kasar yang diucapkan followers-nya di akun Instagramnya @madisonkeys. Dia pun menulis caption sebagai berikut.
 
“The amount of abuse we get after losing a match is ridiculous. As if we're not trying as hard as we can to win matches. Maybe stop betting on tennis matches so you can just enjoy good tennis *I usually ignore this stuff but keeping quiet clearly isn't changing anything*”
 
Di sesi all access hours 22 Oktober lalu yang merupakan rangkaian 2016 BNP Paribas WTA Finals Singapore, Madison menceritakan alasannya mem-posting gambar terkait bullying yang diterimanya.
 
“Saya hanya ingin menunjukkan perjuangan sehari-hari yang kami hadapi. Kadang-kadang, ucapan seseorang sangat keterlaluan. Saya rasa perlu bagi kita untuk memonitornya sesekali.”
 
Madison tergabung dalam FearlesslyGIRL, organisasi yang menginspirasi anak muda agar lebih bergaul, peduli, dan tidak takut menghadapi masalah. Sepertinya ini juga yang memotivasi Madison untuk mengingatkan orang-orang agar berjuang mengatasi bullying.
 
“Saya rasa media sosial akan dapat membantu mengatasi bullying. Namun, kita juga harus melakukan yang terbaik untuk menghentikannya. Itulah mengapa saya bergabung dengan FearlesslyGIRL dan pergi ke sekolah-sekolah yang siswanya banyak menerima cyberbullying. Jika bisa menghentikannya sejak usia muda, tentulah ini bisa sangat menguntungkan tiap individu.” (f)

Baca juga:
Bertemu Langsung dengan Angelique Kerber dan Tujuh Petenis Wanita Top Lainnya di 2016 BNP Paribas WTA Finals Singapore
Pernah Menjadi Tempat Perhelatan Event Olahraga Terbesar, 10 Spot Olimpiade Ini Kini Terabaikan
Ana Ivanovic, Petenis Kebanggaan Desainer

---

Topic

#mentalmerdeka, #bullying

---