Lala – Cirebon
Saran Irma Makarim
Sangat wajar bila Anda merasa terbebani dengan semua ini. Namun, Anda tak perlu menanggungnya seorang diri. Perkawinan, juga anak-anak yang mungkin hadir di dalamnya, merupakan tanggung jawab bersama Anda dan suami untuk aktif merawatnya.
Maka, sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya Anda berdua bertanya pada diri masing-masing, apakah Anda berdua memang menginginkan dan siap untuk menerima kehadiran anak dalam suasana perkawinan seperti ini? Sudah saatnya melihat dengan jujur, apakah perkawinan ini dirasakan cukup berharga dan layak dipertahankan oleh Anda berdua? Kalau memang demikian, peran aktif kedua belah pihak untuk melanggengkan perkawinan sangat diperlukan
Saran Monty Satiadarma
Perselingkuhan tidak pernah dapat dibenarkan. Ketidakbahagiaan akan membuat Anda merasa hidup menjadi percuma. Agar masalah tidak makin melebar, Anda perlu menelaah masalah dan segera mengambil langkah-langkah penyelesaian.
Pertama, keputusan Anda menikah karena perintah orang tua, padahal Anda belum siap. Kedua, suami berselingkuh dan Anda tidak bahagia, tapi menyimpan gejolak perasaan ini sendiri sehingga bisa menimbulkan stres berkepanjangan dan depresi. Ketiga, harapan pernikahan adalah kebahagiaan, berbeda dengan kenyataan. Keempat, Anda membiarkan segalanya berlangsung selama ini, menyimpannya sendiri, dan bersikap tidak berdaya.
Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, Anda dapat mengalami ragam gangguan psikosomatis yang secara bertahap akan mengancam kesehatan. Anda harus menanggulanginya lebih awal dengan langkah yang lebih bijaksana. Tidak ada salahnya berbagi masalah ini kepada orang tua. (f)
Baca juga:
- 4 Keluhan Umum Pria yang Sering Jadi Alasan Perceraian
- Dilema Beda Usia dengan Kekasih
- Apakah Berselingkuh Sifat Keturunan?
Topic
#MasalahPernikahan