Perbincangan paling hangat di kalangan industri fashion, juga di antara fashion enthusiast dengan keingintahuan tinggi, apalagi kalau bukan tentang Matthieu Blazy, Direktur Artistik Chanel yang baru.

Pria Prancis-Belgia berusia 40 tahun ini mengisi posisi yang kosong selama 6 bulan sejak ditinggalkan oleh Virginie Viard, Juni lalu. Viard menggantikan sang legenda Karl Lagerfeld yang berpulang tahun 2019. Namun setelah lima tahun, tampaknya petinggi Chanel dari keluarga Wertheimer menemukan sosok yang dianggap lebih tepat untuk memimpin kreativitas rumah mode bergengsi ini.

Diumumkannya Blazy secara resmi pada 12 Desember 2024 sekaligus menutup pembicaraan tebak-tebakan seputar pengganti Karl Lagerfeld, yang telah menentukan arah kreatif Chanel selama 36 tahun.

Sebelum bergabung di Chanel, Blazy bekerja di Bottega Veneta sejak tahun 2020, dan diangkat sebagai Direktur Kreatif pada tahun 2021. Mengundurkan diri dari Bottega Veneta di bulan Desember 2024, kini posisinya digantikan oleh Louise Trotter.


Selama masa singkatnya di Bottega Veneta, Blazy sukses mengubah arahan gaya rumah mode Italia ini melalui gaya manajerial yang inklusif. Ia merampingkan tim desain, dan melibatkan para perajin sejak proses kreatif. 

Mengutip beberapa media fashion internasional, salah satu ciri khas rancangan Blazy yang paling berkesan selama di Bottega Veneta adalah membuat hal yang mungkin nyentrik jadi terlihat indah. Ia juga menampilkan kriya kulit mumpuni Bottega Veneta yang sempat viral, dan memulai tren no-pants outfit. Koleksi Spring/Summer 2025 mengakhiri karya Blazy di Bottega Veneta.

Industri fashion dunia sekarang menunggu koleksi Chanel Spring/Summer 2026, yang bakal jadi debut koleksi Blazy di Chanel, Oktober tahun depan. Semua menunggu apakah Blazy mampu melanggengkan kekuatan Chanel sebagai salah satu pemain high fashion dengan penjualan global terbesar....
 

Zornia Harisantoso

---