Foto: Dok. Galeri Nasional

Pertumbuhan seni rupa di Indonesia makin berkembang. Banyak bakat-bakat kreatif muda terus mengasah kemampuannya sehingga mampu bersaing dalam pentas internasional. Perkembangan ini merupakan tanda perkembangan seni rupa di Asia Tenggara, yang berjalan beriringan dengan perubahan peta seni rupa internasional.

Menandai perkembangan ini, sebuah pameran hadir di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. ENCOUNTER: Art from Different Lands dipersembahkan atas kerjasama South East Asia Plus (SEA+) Triennale dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Pameran yang diadakan tiap tiga tahun sekali. ini pertama kali digelar pada 2013, dengan tema Global Art: Ways Around Asia. Tahun ini, pameran kembali digelar untuk kedua kalinya, bertajuk ENCOUNTER: Art from Different Lands, pada 18 Oktober – 10 November, di Gedung A, B, dan C, Galeri Nasional Indonesia.

Menurut Tubagus ‘Andre’ Sukmana, kepala Galeri Nasional Indonesia, ajang ini dapat menjadi pameran pertunjukan artikulasi perhatian masing-masing seniman terhadap berbagai pengalaman hidup dari tempat, serta konteks persoalan yang berbeda, namun sekaligus mampu terhubung satu dengan yang lainnya secara keseluruhan.

Femina dibuat terpana saat mengunjungi pameran ini. Melalui 44 karya seni rupa dua dan tiga dimensi, serta  intermedia berupa lukisan, patung, object,  seni cetak, fotografi, video art, dan seni instalasi, setiap karya seni rupa ini diinterpretasikan menjadi suatu sarana yang mampu memuaskan panca indera Anda.

Tim kurator pameran ini; Rizki A. Zaelani, Asikin Hasan, A. Rikrik Kusmara, dan Badhrolisham M. Tahir, menerjemahkan encounter (pertemuan) sebagai gagasan untuk menimbang kembali pengalaman hidup yang kita alami, menjadi interaksi dan relasi antara kesadaran dan penghayatan tubuh dalam ruang dan waktu kejadian yang bersifat langsung. Pameran ini turut menjadi ajang pertemuan berbagai ekspresi ‘seni yang berasal dari daratan yang berbeda’ (art from different lands). (f)

Baca Juga: