Foto: 123RF, Fotosearch
Berasal dari India, kini sajian kari (curry) telah dikenal di seluruh penjuru dunia. Bahkan, banyak negara mengadaptasinya dan menjadikannya salah satu sajian yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Simak beberapa fakta menarik tentang kari berikut ini.
1/ Kata kari berasal dari bahasa Tamil yang berarti saus. Kata ini kemudian diinggriskan menjadi curry. Namun, makna curry dalam bahasa Inggris sedikit berbeda. Jika di India kari digunakan untuk menyebut makanan bersaus atau stew, di Inggris, kata curry diasosiasikan dengan bubuk kari atau makanan yang dimasak menggunakan bubuk kari. Walau kari dikenal oleh bangsa Inggris pada abad ke-17, para arkeolog memercayai sajian ini telah menjadi bagian dari masyarakat India sejak 2000 SM.
2/ Bumbu berwarna kuning menyala merupakan kombinasi dari berbagai jenis rempah yang menjadi ciri khas kari. Garam masala, jahe, kunyit, jintan, dan ketumbar biasanya tak pernah luput dari racikan rempah tersebut. Namun, lain daerah lain pula racikannya. Bahan utama yang digunakan dalam sajian berbumbu kari bisa bermacam-macam, mulai dari ayam, ikan, hingga daging kambing.
3/ Banyak yang beranggapan bahwa kari pastilah pedas. Padahal, kari India asli tidak menggunakan cabai karena si pedas ini tidak berasal dari India. Rasa pedas ditambahkan ke dalam kari saat Christopher Columbus membawa benih cabai dari Amerika untuk diperdagangkan di India. Sejak saat itulah, cabai menjadi bagian dari kuliner India, termasuk dalam sajian berbumbu kari.
Baca juga:
4/ Bangsa Indonesia mengenal kari berkat kedatangan pedagang dari India. Bagi orang Indonesia, kari identik dengan makanan Sumatra, terutama bagian utara dan barat. Sajian seperti opor dan gulai yang hampir dikenal di seluruh daerah Indonesia juga menggunakan bumbu dasar kari. Melimpahnya bumbu dan bahan makanan di Nusantara membuat masyarakat lokal memodifikasi bumbu kari, seperti penggunaan daun jeruk, daun salam, lengkuas, kemiri, dan berbagai asam (asam jawa, asam kandis, asam gelugur). Tidak seperti kari India yang menggunakan bumbu dalam bentuk kering (bubuk), masyarakat Indonesia lebih gemar membuat bumbu kari dari rempah-rempah segar. Pilihan bahan utamanya pun beragam, mulai dari ayam, berbagai jenis ikan, daging kambing, daging sapi, hingga sayuran seperti daun singkong dan buah nangka muda.
Jika ditilik lebih dalam, sajian Indonesia yang kini paling dikenal di dunia, yaitu rendang, juga menggunakan bumbu dasar kari. Namun, karena jumlah air yang sedikit dan bumbu yang lebih melimpah, rendang jarang dianggap sebagai kari.
4/ Di negeri jiran, ragam kari hampir sama dengan di Indonesia. Tak perlu heran, karena bangsa Melayu di Malaysia memang serumpun dengan bangsa Melayu di Indonesia. Namun, sedikit berbeda dengan di Indonesia, masyarakat Malaysia biasa menggunakan bubuk kari dan menambahkan belacan pada campuran bumbunya.
5/ Cerita kari berbeda lagi di Filipina. Di bagian utara, masyarakat Filipina cenderung terpengaruh oleh budaya Barat. Itu sebabnya, daging ayam dan babi yang dimasak dengan santan, cabai, dan bubuk kari kerap terlihat. Paprika, wortel, dan kentang juga dimasak bersama. Yang membuat kari Filipina berbeda adalah penambahan patis (kecap ikan khas Filipina) dalam bumbunya.
Di bagian selatan Pulau Mindanao dan selatan Filipina lainnya, berbagai jenis kari dapat ditemukan. Kari di daerah ini hanya sedikit kena pengaruh kolonial bangsa Eropa, sehingga rupa dan rasanya masih mirip dengan kari Malaysia dan Indonesia. Karena banyak penganut agama Islam, kari di selatan Filipina banyak menggunakan daing sapi, ayam, dan kambing. (f)
Topic
#sejarahmakanan
