Hanafi yang merupakan perupa telah melakukan banyak kolaborasi, tak hanya dengan sesama perupa, juga dengan seniman lintas disiplin, seperti sastrawan, musisi, dan seniman pertunjukan. Kali ini berkolaborasi dengan Goenawan Mohamad yang telah lama berkiprah di dunia sastra, kebudayaan, dan jurnalistik. Dimana beberapa tahun terakhir mulai mengembangkan minatnya di dunia seni rupa.
 
Hanafi dan Goenawan Mohamad menggelar pameran bertajuk “57 x 76” di Gedung A Galeri Nasional Indonesia yang berlangsung pada 22 Juni – 2 Juli 2018. Pameran ini menampilkan 200 lebih karya di atas kertas dan kanvas, serta tiga instalasi menarik yang memiliki makna yang cukup dalam.
 
Yang unik, Goenawan Mohamad mengaku, dalam kolaborasi ini, ia dan Hanafi tidak banyak bicara satu sama lain. Bahkan tidak ada diskusi tentang konsep.
 
“Hanafi tanpa pesan, tanpa kata-kata mengirimkan karya-karyanya kepada saya. Saya kira dengan keyakinan hasil kreasi itu tak akan jadi buruk jika saya menambahkan garis, warna dan bentuk yang saya buat. Kami masing-masing terjun langsung ke dalam karya yang dihadapi, memberi respons. Sebuah dialog intuitif berlangsung,” kata Goenawan Mohamad di sela acara pembukaan pameran di Gelari Nasional Indonesia, Jakarta  21 Juni 2018 lalu.
 
Sementara itu, Hanafi pada kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa pameran ini seperti sebuah novel yang dibaca dari halaman tengah.
 
“Karya kami mendorong pemirsa untuk terus menduga akhir dan awal penyebab halaman depan yang tak sempat terbaca. Tetapi sebuah kanvas memiliki banyak pintu, lebih banyak dari yang dimiliki sebuah novel,” ujar Hanafi. (f)
 
Baca Juga:

Sirkus Menegangkan Wheel of Death di Pondok Indah Mal

Melihat Lebih Dekat Polkadot Ikonik Karya Seniman Jepang Yayoi Kusama

 

---

Topic

#pameran #senirupa #senilukis

---