Foto: dok.femina
Morgan Oey mengaku, kecintaannya pada dunia film sudah terbentuk sejak kecil. Walaupun dulu hanya sebatas menonton film. Baginya, kisah dalam film bisa memengaruhi dan menginspirasinya. Ia juga senang melihat perkembangan karakter-karakter dalam film.
“Ada kepuasan batin yang saya rasakan saat menonton film. Saya tidak melihat siapa pemeran atau sutradaranya,” kata pria yang gemar olahraga functional training ini.
Serius bergelut di dunia seni peran, Morgan masih menyimpan kerinduan pada dunia musik yang dulu membesarkan namanya. “Menyanyi adalah cinta pertama saya,” ungkapnya.
Untuk mengobati kerinduan, Morgan biasanya setuju jika diminta mengisi soundtrack film yang dibintanginya. Dalam film Arini, selain menjadi pemeran utama, ia menyanyikan dua soundtrack Do You Really Love Me dan Mencintaimu.
Morgan mengaku tak keberatan jika orang masih melabelinya anak boyband. Menurutnya label itu justru tak boleh hilang begitu saja karena merupakan bagian dari perjalanan kariernya di dunia hiburan.
“Label boyband akan saya bawa seumur hidup. Tak bisa dipungkiri, saya ada di dunia hiburan dan dikenal masyarakat karena SM*SH. Saya tak boleh melupakan itu,” kata Morgan yang mengaku sulit memilih apakah lebih mencintai dunia akting atau musik yang membesarkan namanya.
Namun, ia tak menutup kemungkinan kembali ke dunia musik. “Sekarang belum ketemu produser yang klik. Saya harap nanti ada kesempatan bikin single atau album,“ ujarnya.
Citra diri boyband memang kerap membuat orang mempertanyakan kemampuan aktingnya. Demi menjaga eksistensi sebagai aktor, ia kerap berdiskusi dan menggali ilmu dari para sineas. “Saya akan terus belajar dan berkarya dengan kemampuan yang lebih baik lagi,” tuturnya. (f)
Renatta Moeloek, Juri MasterChef Indonesia yang Tidak Menyukai Sorotan Kamera
Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia : Memulai Dari Nol
Kisah Lucia Priandarini, Penulis Novel "Dua Garis Biru" Memulai Hidup Minim Sampah
Topic
#MorganOey, #SMASH, #MusikMorganOey