Karena itu, pada 6 Maret 2025, Polytron menggandeng Femina dan komunitas Wanita Wirausaha Femina menyelenggarakan acara bincang-bincang bertajuk Womenpreneur: Ide Bisnis dari Rumah Saja.
Acara ini ingin menginspirasi kita agar mampu mengeksplorasi peluang wirausaha tanpa harus meninggalkan rumah.
Diselenggarakan di The Premier Lounge, Prosperity Tower, Jakarta, acara yang dihadiri lebih dari 50 perempuan pengusaha ini membagikan tip-tip penting dari dua founder bisnis kuliner, Amelia Chuatan, pendiri Kanaka Bakehouse, dan Riki Kono Basmeleh, Co-Founder juga Chief of Marketing Officer dari DORÉ by LeTAO.
Polytron dan Femina mengajak Sahabat Femina untuk terus membuka peluang usaha berkembang lebih baik.
"Lewat acara ini kami ingin Sahabat Femina dan Sahabat Wanita Wirausaha Femina menambah ilmu juga jejaring baru, baik sesama komunitas maupun yang lain, serta membawa ide segar dalam mengembangkan bisnis maupun bagi yang ingin memulai bisnis baru," ungkap Zornia Harisantoso, Chief Brand Officer Femina, saat membuka acara.
"Polytron yang tahun ini akan berusia 50 tahun memiliki fokus pada inovasi untuk mempermudah hidup keluarga Indonesia. Lewat berbagai produk kami di mana salah satu yang terbaru adalah dari lini home appliances kami, yaitu Oven Listrik KitchenMate, produk ini diharapkan bisa menjadi solusi konsumen Indonesia juga inspirasi rekan Wanita Wirausaha Femina dalam mengembangkan usaha," jelas Vina Julita Wijaya, Head Of Public Communications Polytron.
Perkenalkan oven hemat daya kaya fitur
Selama acara berlangsung, Polytron juga memperkenalkan keluarga produk home appliances-nya, KitchenMate. Salah satu yang di-highlight pada hari itu adalah oven listrik Polytron yang kaya fitur dan hemat daya."Salah satu produk KitchenMate dari Polytron adalah oven listrik dengan ukuran skala rumahan hingga usaha, dengan kapasitas 22L dan 33L. Hasil masakan dengan oven listrik tentu lebih konsisten, sehingga bisa dijadikan berkualitas tinggi untuk dijual," jelas Felita Septian Giovani, Product Specialist Polytron, kepada para hadirin.
Foto: Dok. Femina
Keunggulan oven listrik ini memiliki mode pemanasan yang dapat dipilih, seperti fitur rotisserie (pemanggangan berputar otomatis), sehingga proses memanggang tidak perlu dibolak-balik. Oven ini juga memiliki fasilitas api atas dan api bawah, serta ada fitur convection (dengan kipas), sehingga masakan mendapatkan panas yang merata.
"Saat berkreasi dengan berbagai jenis masakan, tentunya pengaturan suhu mnejadi salah satu kunci kesuksesan memasak. Kelebihan dari oven 33L kami, suhu atas dan bawah bisa diatur secara terpisah. Dengan demikian, oven ini memungkinkan membuat makanan dengan tekstur permukaan yang crunchy, dan lain-lain," jelas Felita.
Menariknya, oven ini juga didukung fitur rendah daya, yang untuk oven kapasitas 22L mulai dari 400Watt dan untuk oven 33L mulai dari 500Watt (masing-masing untuk satu api), sesuai penggunaan fitur yang ada.
Dengan fleksibilitas tinggi, serta efisiensi energi yang ditawarkan, Kitchenmate Oven Listrik menjadi pilihan alat masak tepat untuk menciptakan kreasi kuliner yang memukau di momen-momen spesial dan pendukung ide berbisnis dari rumah.
Modal bertahan bisnis walau mulai dari rumah
Pada sesi talk show, Riki Kono juga membagikan tip dirinya menjaga pelanggan dan bertahan bisnis bersama DORÉ by LeTAO kepada para peserta."Ingat, bisnis apa pun yang mengerjakan tetap orang. Kalau bisnis kuliner, mulai yang bikin sampai packaging itu orang. Jadi, faktor nomor satu paling penting adalah SDM, begitu juga owner-nya," pesan Riki, tentang kiatnya berbisnis kuliner selama 10 tahun.
Masih pada sesi Riki, terungkap satu pengalaman berharga yang dipelajarinya soal mengatasi komplain. Riki mengaku belajar dari sebuah perusahaan di Jepang yang menjuluki komplain sebagai "lucky call."
"Pada saat itu aku belajar bahwa komplain itu adalah keberuntungan juga. Melalui komplain kita akan lebih diapresiasi oleh pelanggan," ungkap Riki.
Komplain, menurut Riki, adalah hal yang akan selalu mengikuti sebuah usaha, sebesar apa pun perusahaan tersebut.
"Kalau ada komplain aku sendiri turun tangan, karena kalau owner turun tangan itu lebih diapresiasi," pesan Riki.
Riki juga mengingatkan, walau kita perlu memberikan kompensasi kepada pelanggan yang komplain, pebisnis tetap tidak perlu menurunkan nilai brand dengan memberikan kompensasi yang terlalu 'murah'.
Tak berbeda jauh dengan Riki, Amelia juga mengungkapkan jika usahanya yang dirintis sejak tahun 2015 (bahkan sebelum mengikuti kompetisi MasterChef 6) tidak luput dari komplain.
"Prinsipnya, saya berjualan makanan bukan hanya soal produknya, tapi juga perlu merawat after service-nya," jelas Amelia, yang mengaku belajar soal ini dari pengalaman saat bekerja di hotel dulu.
Selain dari sisi after service dan mengelola komplain, baik Riki maupun Amelia sepakat bahwa modal lain untuk berbisnis kuliner adalah investasi alat terbaik.
"Investasi alat baking yang bagus itu sangat berguna untuk jangka waktu panjang. Selain hasil masakan jadi lebih baik, kita bisa hemat waktu dan energi sehingga jadi keuntungan buat kita," kata Amelia.
Baca juga:
Peluncuran MOP Beauty Waste Station, Fasilitas Daur Ulang Limbah Kecantikan
Pengalaman Lebih Eksklusif di Butik Terbaru Montblanc di Plaza Senayan
Laporan Women in Business 2025, Kesenjangan Gender Masih Tinggi
Laili Damayanti
Topic
#womenpreneurstalk, #wanwirfemina, #UMKM