“Saya tidak suka melihat alam ini dirusak,” seru Nadine, berapi-api. Rasa cintanya yang begitu besar itulah yang membuatnya giat menyuarakan pelestarian lingkungan, sejak terpilih menjadi Puteri Indonesia, tahun 2005 silam. Tak main-main, titel itu ia gunakan sebagai corong untuk mengajak masyarakat turut serta. “Saya pun sadar harus terjun langsung dan membawa semangat perubahan itu sendiri,” ungkapnya.
Hal ini terbukti ketika Nadine terpilih menjadi Duta Ekowisata Taman Nasional Wakatobi. Tak hanya mempromosikan Wakatobi dengan gugusan empat pulau besar (Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko) yang masuk dalam pusat segitiga terumbu karang dunia (The Coral Triangle Center) kepada para wisatawan, ia pun rajin melakukan penyuluhan kepada masyarakat pesisir dan anak-anak. “Ini adalah salah satu bagian favorit karena saya memang senang bertemu dengan anak-anak dan berbagi cerita, sambil menyadarkan mereka untuk peduli pada laut,” tuturnya, tersenyum.
Nadine berkisah, saat pertama kali datang ke sana, ia kaget sekali melihat banyak sampah di laut dan lingkungan. Hal ini membuatnya tergerak untuk kampanye keliling pulau agar membuang sampah pada tempatnya. Warga sekitar saat itu memang belum memiliki kesadaran untuk peduli pada sampah, terbukti dari belum adanya tong sampah, terutama di jalan-jalan. “Saya memberikan penyuluhan dan langsung mempraktikkan kepada mereka bagaimana membuang sampah yang benar, sampai akhirnya mereka mengerti,” ceritanya, antusias.
Nadine juga mengurangi penggunaan plastik, misalnya dengan selalu membawa botol minum sendiri dan tas lipat kain dari bahan daur ulang yang selalu digunakannya ketika berbelanja di supermarket. “Pokoknya, saya say no to kantong plastik!” tegasnya. Bentuk kepeduliannya yang lain ia tunjukkan lewat penghematan air. “Indonesia langka akan air bersih. Salah satu cara yang bisa saya lakukan, misalnya menyiram tanaman bukan dengan air bersih, tapi memakai air hujan yang ditampung,” ungkap Nadine.
Keteguhan wanita kelahiran 8 Mei 1984 ini dalam menjaga lingkungan hidup ternyata timbul dari pribadinya yang suka merenung sambil menikmati keindahan alam liar. “Saya menemukan diri saya dan bisa seperti ini karena alam. Mungkin, karena saya sering traveling ke banyak pulau terpencil. Perjalanan panjang itu mendekatkan saya pada alam dan membuat saya banyak berpikir, juga melihat kehidupan makhluk hidup,” tutur Nadine.
Stephanie Mamonto