Ascorlina Windyastuti, Corporate Secretary, Jakarta
Menghormati Kultur Setempat
Perjalanan yang cukup berkesan buat saya ketika menjelajah Pakistan seorang diri. Bisa dibilang, ini perjalanan nekat. Belum banyak orang Indonesia yang memilih Pakistan sebagai destinasi liburan, apalagi pergi sendiri. Masalah Pakistan yang banyak diberitakan media, sering terjadi konflik dan pertikaian senjata, mungkin jadi pertimbangan banyak traveler untuk ke sana.
Setelah mendapat teman penjamin dan siap berangkat, ternyata teman saya itu tidak bisa mendampingi karena harus business trip ke Jerman. Alhasil, saya minta dia untuk mencarikan temannya yang bisa menemani saya selama di sana. Di Pakistan, wanita tidak boleh jalan berduaan dengan pria yang bukan muhrimnya. Jadi, teman pria ini harus selalu mengajak teman wanita lain. Kami bertiga selama 10 hari mengeksplorasi Lahore, Islamabad, dan kota-kota lainnya di 3 provinsi. Seru!
Ternyata, Pakistan tidak seseram yang diberitakan. Sebelum berangkat saya sudah cari-cari tahu tentang adat kebiasaan di sana lewat teman-teman Facebook saya yang penduduk lokal. Dari mereka, saya tahu bahwa wanita seharusnya berpakaian tertutup dan tidak keluar malam sendirian.
Wanita Pakistan juga tidak suka diambil fotonya diam-diam. Mereka bisa marah. Ini juga saya ketahui dari teman-teman saya. Alhasil, saya selalu meminta izin dulu tiap akan mengambil foto seseorang untuk menghormati budaya mereka. Selama perjalanan, saya selalu diantar/didampingi orang lokal, jadi saya lebih relaks. Tidak perlu khawatir tersesat ataupun terbentur kendala bahasa.
Negara lain yang pernah saya jelajahi sendiri yaitu Singapura, Malaysia, Nepal, Jepang, dan Tiongkok. Lucunya, saya bisa kembali lagi ke negara yang pernah saya datangi sendiri justru untuk mengantar teman, setelah mereka tertarik mendengar petualangan saya.