Foto: 123RF
Bagaimana serunya solo traveling? Berikut cerita tiga sahabat Femina:
Mengejar Kebebasan
Karena merasa sudah keluar biaya banyak untuk tiket pesawat dan tanggung berada di sana, akhirnya saya meneruskan perjalanan sendiri. Jujur, awalnya ada perasaan takut. Takut untuk menghadapi masalah sendirian. Tapi, akhirnya saya nekat. Setelah menempuh perjalanan 1,5 jam dengan kapal laut, saya tiba di Pulau Rote. Saya pun mencari penginapan dekat dermaga agar merasa lebih tenang bisa cepat ‘escape’ jika terjadi sesuatu.
Sejak itu saya ketagihan jalan sendiri. Bukan sekali dua kali saya merahasiakan rencana liburan saya dari teman-teman. Sebab, kalau ada yang tahu, bisa-bisa mereka ingin ikut. Kalau hanya 1-2 orang, sih, masih oke, malah bisa menghemat bujet. Tapi, biasanya yang minta ikut itu bisa sampai lebih dari 4 orang! Kalau sudah seperti itu, saya memilih mundur saja. Bukan apa-apa, nanti malah enggak bisa enjoy karena tiap kepala pasti punya keinginan berbeda. Pusing!
Bagi saya, perjalanan bukan hanya sekadar datang ke suatu tempat dan foto-foto, tetapi lebih untuk kontemplasi diri. Dengan solo traveling, saya jadi punya banyak kebebasan dalam menentukan mau pergi ke mana atau berlama-lama di suatu tempat.
Biasanya, saya suka merenung di pinggir pantai sendirian, baca buku, menikmati keindahan sekaligus refleksi diri. Ini seperti detoksifikasi yang membuat saya jadi lebih sehat secara batin. Secara mental saya juga merasa jadi lebih banyak pejalan yang memilih untuk bertualang sendiri. Dalam kesendirian mereka mendapat
Sebetulnya, tidak perlu ada yang dikhawatirkan kalau kita pergi sendiri. Hal terpenting adalah mengenali medan. Belajar dari perjalanan pertama, saya jadi tahu bahwa riset sebelum keberangkatan itu sangat penting. Mencari informasi tentang tempat-tempat menarik mana yang ingin didatangi, transportasi, dan kisaran biayanya. Dengan begitu, saya tidak akan tertipu.
Setelah sukses jalan sendiri di Flores, saya lebih percaya diri dan lebih pintar mengatur kebutuhan perjalanan mandiri. Rasanya enggak percaya kalau solo trip bisa mengubah saya lebih percaya diri dan avonturir!
Sejauh ini saya sudah ke Pulau Miangas di Sulawesi, Samarinda dan Pontianak di Kalimantan. Untuk perjalanan ke luar negeri, saya pernah ke Thailand, Kamboja, dan Jepang. Kalau untuk perjalanan ke luar negeri, modal saya itu kartu SIM lokal dan Google Map. Ini sangat penting untuk tidak dikelabui saat naik transportasi lokal.