Foto: FLW
Kak Ros adalah pendiri kelompok tenun Watubo dari Desa Watublapi. Selama tiga hari, femina bersama rombongan akan belajar tentang proses pembuatan kain tenun Flores, dari mulai pewarnaan hingga cara menenun, bersama kelompok wanita pengrajin tenun di desa Watublapi.
Kelompok Tenun Watubo terbentuk dua tahun lalu, dari keinginan beberapa perajin tenun yang masih setia dengan penggunaan pewarna alam. Karena proses pewarnaannya lebih lama dan rumit, banyak perajin tenun perlahan mulai meninggalkan pewarna alami. Banyak penenun kini memilih menggunakan pewarna kimia, sehingga menghasilkan kain tenun aneka warna dengan harga lebih murah dan waktu pengerjaan lebih singkat. Para penenun Watublapi, yang sebagian besar wanita, pun berupaya memertahankan penggunaan pewarna alam yang makin terlindas zaman.
“Proses pewarnaan alam memang lebih panjang, namun proses ini juga baik untuk kesehatan karena menggunakan bahan alami. Bayangkan jika setiap hari mencelupkan tangan ke campuran air kimia, tentu bisa berbahaya,” jelas Kak Ros.
Lewat program Live More Society, PT Bank DBS Indonesia mengajak untuk menciptakan makna hidup yang lebih baik. Seperti empat pilar utamanya: Live Smart (mengakomodir minat dan berbagi inspirasi tentang inovasi, bisnis, ekonomi, kewirausahaan, pengembangan usaha, dan finansial; Live Awesome (mengakomodir minat dan berbagi inspirasi gaya hidup seputar traveling, kuliner, dan fotografi); Live Kind (Mengakomodir minat dan berbagi inspirasi seputar isu dan aksi sosial, lingkungan hidup, relawan, dan kegiatan amal; Live Well (mengakomodir minat dan berbagi inspirasi tentang kesehatan fisik dan mental).
Dalam perjalanan ini, rombongan diajak melihat tahap demi tahap proses pembuatan tenun, dari membuat motif, membuat pewarna alam, memberi warna pada benang, hingga menenun. Peserta juga mencoba setiap tahap tersebut di workshop yang berlangsung selama tiga hari.
Bagi Ichmunandar, fotografer asal Makassar, pemenang kedua lomba DBS-Live More Society Photo Challenge, perjalanan ini memberi banyak pengalaman menarik. “Saya bisa belajar banyak dan tentunya menambah wawasan baik tentang tenun, budaya dan tradisi hingga keindahan alam Flores. Belajar langsung segala macam proses tenun ikat dari memintal, membuat pola, hingga menenun. Ini pengalaman luar biasa,” katanya.
Tidak hanya mengenal tenun, selama di Flores, rombongan juga melakukan photo hunting di berbagai lokasi menarik, seperti danau tiga warna Kelimutu, Pantai Koka, dan Bukit Tanjung. Menjalani hidup memang akan terasa semakin bermakna ketika dilalui dengan momen-momen yang luar biasa. Live the moment and live life to the fullest! (f)
Baca juga:
Faunda Liswijayanti
Topic
#Travel