Saya sudah menikah selama 2 tahun. Suami saya terlalu posesif. Saya tak pernah diberi kebebasan untuk bergaul, mengikuti kegiatan seperti line dance, apalagi berkarier. Ia tak punya teman selain saya. Ini membuat saya jenuh, dunia saya jadi sempit setelah menikah dengannya.  
Tina – Purwodadi
 
Saran Monty Satiadarma
Bagaimana kesepakatan Anda berdua sebelum menikah? Jika masalah ini tidak pernah disinggung sebelumnya memang sulit pasangan menyepakati keinginan pribadi Anda karena pada dasarnya kesepakatan hidup bersama harus dilandasi oleh kebersamaan. Ia cemas kehilangan diri Anda terutama karena ia sendiri kurang mampu bersosialisasi.

Baca juga:

• Ramai Perbincangan tentang Rey Utami, Berapa Lama Waktu Pendekatan Ideal Sebelum Menikah?
• 4 Alasan Pentingnya Meminta Maaf Dalam Suatu Hubungan

Keputusan Anda menikah dengannya tentunya dilandasi oleh pemahaman satu sama lain. Jika sekarang hal ini Anda rasakan menjadi belenggu, Anda perlu membicarakan bersama kembali dengannya perihal kebutuhan masing-masing untuk mempertahankan kesejahteraan pribadi dalam menunjang kebersamaan.
Ada baiknya jika Anda berdua menghubungi konselor profesional untuk membantu mencarikan solusi kesepakatan dalam menunjang kebersamaan. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, lama-kelamaan akan membebani komunikasi di antara Anda berdua. Boleh jadi Anda mempersepsi dirinya amat posesif, sementara justru ia amat membutuhkan kehadiran Anda bersamanya. Perbedaan dan bahkan kesenjangan persepsi sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut karena akan menjadi sumber ketegangan hubungan emosional di hari-hari mendatang.
 
Saran Irma Makarim
Akan sulit sekali untuk mempertahankan hubungan baik, bila  pihak yang satu terus-menerus memaksakan kehendaknya pada pihak yang lain sehingga membuat pasangan tertekan. Apakah Anda bersedia untuk terus hidup seperti ini dalam perkawinan? Kurang adil rasanya, bila Anda hanya melemparkan semua kesalahan kepada suami. Semua ini bisa terjadi karena Anda menuruti semua kebutuhan suami.  Bagaimana  dengan kebutuhan Anda, apakah ini layak diabaikan? Anda juga harus berperan aktif untuk  memperjuangkannya.
 
Sikap posesif biasanya bersumber pada rasa kurang percaya diri. Ini membuat hidupnya terus merasa terancam dan selalu dibayangi  ketakutan akan kehilangan pasangannya. Ia juga akan mudah cemburu dan terancam oleh kehadiran orang lain dalam hidup Anda, sehingga berusaha membatasi pergaulan Anda.     

Baca juga:

• Menghadapi Kekasih yang Kasar

Ini dilakukannya bukan karena mencintai atau melindungi Anda, tetapi demi melindungi dan memenuhi kebutuhan dirinya  sendiri. Anda bisa melihat  bahwa selama dua tahun ini suami tidak memedulikan kebutuhan Anda. Sudah waktunya hubungan yang kurang sehat ini diperbaiki.
Dibutuhkan ketegasan dari Anda untuk bisa menghentikan sikapnya yang suka mengontrol Anda. Suami perlu diberikan pengertian bahwa bila ia ingin mempertahankan perkawinan, maka Anda berdua perlu berubah. Bantu suami untuk memulihkan rasa percaya dirinya, dan kalau perlu dapatkan bantuan profesional/konseling. Perlahan Anda harus mulai aktif mengambil kendali atas diri Anda dan perkawinan ini. (f)

---

Topic

#MasalahPernikahan

---