Sex & Relationship
Sikap Suami Berubah Hambar Setelah Punya Anak

13 Feb 2017


Foto: Stocksnap.io
 
Sejak memiliki anak, hubungan perkawinan saya (29) dengan A (33), terasa hambar. Selain tidak lagi romantis, suami  juga lebih pemurung. Tadinya saya kira perubahan ini akibat masalah yang ia hadapi di kantor. Namun, sudah dua tahun terakhir, perangainya tak berubah. Perilaku suami sangat datar. Padahal, dulu suami ceria dan sangat perhatian. Ucapan sayang atau rindu selalu ia ucapkan. Semua itu kini menghilang. Berganti dengan sifat yang  pendiam, serius, dan moody.

Tak hanya saya yang merasakan perubahan itu, anak dan teman-teman suami juga mengakuinya. Jika diajak ngumpul, ia tak pernah antusias. Bahkan, ia lebih banyak menghabiskan waktu sendirian di ruang kerjanya. Pernah, dengan setengah memaksa, saya meminta suami menghentikan kebiasaannya mengurung diri. Maksudnya, agar ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama saya dan anak kami. Sayang, tanggapannya mengecewakan. Ia heran dituduh telah berubah. Menurut suami, justru sayalah yang terlalu rewel dan banyak menuntut. Bagaimana cara menyadarkan suami bahwa kebiasaannya ini mengganggu rumah tangga kami?
 
Jeanny-Lampung
 
Saran Irma Makarim
Selama Anda berdua sama-sama berkembang, biasanya  tak ada masalah dalam hal komunikasi. Namun, bila suami melaju lebih pesat atau tenggelam dalam kesibukannya, sementara Anda tidak, hal itu akan mengganggu. Kekecewaan akan terus mendominasi perasaan Anda bila Anda terus membandingkan masa berpacaran dengan setelah menikah. Berkurangnya romantisisme bukan pertanda cinta berkurang. Siapa tahu, perubahan dipicu oleh fokus suami yang bertanggung jawab menafkahi keluarga. Hal ini bisa berdampak pada sikap sehari-hari, dan akhirnya pada bentuk perhatian yang ia berikan.

Bila suami Anda heran dengan  keluhan Anda dan merasa Anda terlalu menuntut, berarti ia juga punya keluhan terhadap sikap Anda. Ketidakpuasan di antara Anda berdua perlu dibicarakan. Tentu akan lebih mudah bila Anda berdua berusaha  mengubah sikap dan reaksi. Caranya bisa dimulai dari diri sendiri.

Daripada menggantung kebahagiaan pada perhatian dari suami, lebih baik Anda menciptakan kebahagiaan sendiri. Mulailah dengan mengubah sikap dan mengembangkan keterampilan. Ciptakan kesibukan dan nikmati hidup tanpa dipengaruhi oleh sikap suami. Lambat laun hidup Anda akan lebih terisi dan Anda tidak terlalu menyoroti kelemahan suami. Dukung dan beri penghargaan pada suami atas kerja kerasnya. Jelaskan bahwa Anda selalu siap membantu bila ia memerlukannya.  Bila komunikasi di antara Anda terus berkembang, ia akan merasa nyaman berdiskusi dengan Anda. Pada akhirnya kebersamaan itu tercipta dengan sendirinya tanpa paksaan.
Advertisement
 
Saran Bung Monty Satiadarma
Kondisi suami yang murung, moody, dan cenderung datar mungkin terkait dengan perasaan tertekan. Kesendirian di ruang kerja dan menarik diri dari lingkungan pergaulan menunjukkan bahwa ada hal yang mengganggu suami untuk berinteraksi sosial. Namun, ia mengalami kesulitan mengungkapkan diri. Ia tak ingin terlihat  lemah dan tidak berdaya.
 
Daripada terus menuntut suami untuk melakukan sesuatu yang tidak ia senangi, lebih baik Anda melakukan introspeksi diri. Hindari sikap membebani suami dengan beragam tuntutan. Berusahalah bersabar hingga kelak suami membuka diri dengan sendirinya. Kalaupun tidak juga terjadi, jangan mendesak. Cukup terangkan bahwa Anda selalu siap mendengarkan masalahnya dan menjadi tempatnya bersandar kapan pun juga. Ciptakan rasa nyaman,  dan selebihnya Anda tinggal menunggu waktu.

Kebiasaan Anda yang cenderung memaksakan keinginan, tidak akan menghasilkan efek yang diinginkan. Sebaliknya, jika hal ini dilakukan secara berulang, suami justru   makin merasa terancam. Desakan Anda menambah kesal hatinya. Sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut, ia memilih jalan menghindar. Kalaupun menyadari tindakannya mengganggu orang lain, hal tersebut tidak akan diubah, karena itulah pertahanan dirinya menghadapi desakan Anda. Suami memerlukan tempat untuk berbagi. Namun,  saat ini,  tempat itu justru menimbulkan ancaman bagi dirinya. Jadikanlah diri Anda sebagai tempat yang aman baginya untuk berbagi perasaan. Jika ia merasakan hal ini, lambat laun ia akan membuka diri. (f)

Baca juga:
Calon Suami Terintimidasi Gaji Pasangan
Cara Beradaptasi Tanpa Dukungan Suami
Pisah Ranjang Solusi untuk Atasi Konflik? Ini Jawabannya


Niken Wastu Mahestri


Topic

#MasalahPernikahan

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda? 

https://www.helpforassessment.com/blog/style/ https://www.baconcollision.com/css/ https://seomush.com/ https://radglbl.com/ https://stmatthewscommunityhall.co.uk/vendor/ https://www.bgquiklube.com/style/ https://proton.co.ke/css/ https://www.888removalist.com.au/vendor/ https://quill.co.id/js/ https://aniworld.com.de/css/ https://gmitklasiskupangbarat.or.id/js/ slot gacor สล็อตออนไลน์" เว็บตรงสล็อต MAX33 คาสิโนออนไลน์ MAX33 สล็อตเว็บตรง