Foto: Dok. Femina Group
Anggapan bahwa daging kambing lebih ‘jahat’ dari daging sapi ternyata tak sepenuhnya betul. “Secara fisik, daging sapi justru lebih banyak mengandung lemak, baik lemak subkutan (lemak yang terdapat di bawah kulit dan mudah dibuang) maupun lemak marbling (lemak di antara daging yang sulit dibuang, tapi justru membuat cita rasa daging lebih enak). Sedangkan daging kambing, lemak marbling-nya lebih sedikit dan lebih banyak lemak subkutan-nya. Artinya, lemak pada daging kambing lebih mudah di-trim (dibuang). Lagi pula, kandungan lemaknya pun lebih rendah 50%-60% (per 100 g daging) dari daging sapi!” urai Dr. Ir. Asep Sudarman, M.Rur.Sc, dosen di Fakultas Peternakan, IPB.
Baca juga:
Resep Gulai Kambing
Membedakan antara daging kambing dan daging sapi yang dijual di pasaran pun sebetulnya sangat mudah. Yang paling mudah dilihat secara kasatmata adalah warna merah daging kambing yang lebih tua dan gelap daripada daging sapi, plus baunya yang khas. Otot daging kambing pun terlihat lebih banyak.
Lantas, apa bedanya daging kambing dan domba (atau biasa juga disebut biri-biri)? Meskipun kambing dan domba sebetulnya adalah dua spesies yang berbeda, di Indonesia, keduanya nyaris disamakan, terutama jika sudah berada di dapur. Dari bentuk fisiknya, kambing mempunyai bentuk tanduk yang kurus dan lurus, sedangkan tanduk domba bentuknya melingkar-melingkar dengan ’rambut’ yang keriting. Dari segi rasa dan tekstur, keduanya memang agak sulit dibedakan. Di Indonesia, domba lebih banyak diternakkan di Jawa Barat, sedangkan kambing lebih banyak dipelihara di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Makanya, jika bertandang ke warung-warung satai di Jawa Barat, daging yang mereka gunakan sebetulnya berasal dari daging domba, bukan daging kambing. (f)
Mulya Sari H
Konsultan: Dr. Ir. Asep Sudarman, M.Rur.Sc, Dosen Fakultas Peternakan IPB dan peneliti di CENTRAS - IPB (Center for Tropical Animal Studies).
Topic
#puasadanlebaran