Musim pancaroba (musim peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, atau sebaliknya), diyakini menjadi salah satu faktor eksternal, selain lingkungan yang kurang bersih dan polusi, penyebab menurunnya daya tahan tubuh. Ditambah faktor internal seperti pola diet tidak seimbang, stres, kurang olahraga dan kurang istirahat, semua itu memicu terjadinya gangguan kesehatan seperti influenza, batuk, pilek, demam dan badan pegal-pegal.

Survei Airborne Target & Journey Opportunity (March 2015) menyebutkan bahwa di Indonesia orang umumnya melakukan hal-hal di bawah ini ketika merasa daya tahan tubuh mereka mulai menurun:
 
- 88% Minum air mineral.
 
- 84% Memperbanyak istirahat.
 
- 70% Minum jus buah.
 
- 75% Mengonsumsi vitamin atau suplemen
 
Vitamin dan suplemen menjadi pilihan, terutama oleh mereka yang tinggal di kota besar dan merasa gaya hidup sibuk dan tidak mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup dari pola makan yang diterapkan.
 
“Meskipun semua vitamin sama pentingnya bagi tubuh, namun salah satu vitamin yang berfungsi menjaga sistem imun adalah vitamin C. Dengan mencukupi kebutuhan harian akan vitamin C, sistem daya tahan tubuh Anda dapat berfungsi secara maksimal untuk melawan berbagai penyakit,” jelas ahli nutrisi Dr. Matthew Lantz Blaylock, PhD.
 
"Vitamin C 1000 mg itu setara dengan 10 buah jeruk. Rasanya tidak mungkin orang bisa mengonsumsi jeruk sebanyak itu per harinya untuk bisa memenuhi kebutuhan akan Vitamin C. Atau makan 5 porsi sayur dan 5 porsi buah misalnya. Itu sebabnya kehadiran suplemen bisa membantu mengatasi kebutuhan tubuh akan asupan vitamin dan mineral yang cukup untuk bisa menjaga stamina," kata Agung Panditanegara, Category Marketing Manager Healthcare RB Indonesia, di sela peluncuran suplemen Airborne, suplemen dari Amerika Serikat yang baru-baru ini dipasarkan di Indonesia..
 
Hal penting yang harus diketahui bahwa vitamin dan suplemen tersebut harus dikonsumsi secara teratur agar dapat memberikan manfaat yang maksimal. “Jauh lebih baik minum secara teratur setiap hari karena apabila hanya dikonsumsi saat sudah sakit maka hasilnya akan kurang efektif,” imbuh Agung. (f)

 

Baca Juga:

Pentingnya Suplemen untuk Melengkapi Nutrisi Masyarakat Urban