1 Mar 2016

Fitrah Islami Siap Bintangi Layar Lebar

Fitrah Islami (22) sempat terdiam beberapa detik ketika namanya dinobatkan sebagai Pemenang Kategori Khusus: Best Acting Wajah Femina (WF) 2015. Sebab, menurutnya, hampir semua finalis WF tahun ini bisa berakting dengan baik. “Saya bahkan menjagokan teman sekamar, Bunga Ghassani, yang mampu berakting maksimal hingga bisa menangis,” ujar wanita yang biasa disapa Ficha ini. Meski tak menyangka, gelar tersebut ia jadikan modal untuk memantapkan kariernya di dunia akting.
 
Mengasah Bakat di FTV
Talenta akting Ficha memang sudah menarik perhatian juri sejak awal karantina. Menurut sutradara Rudi Soedjarwo, salah satu juri dan mentor kelas akting, Ficha memiliki kemampuan akting yang optimal dan alami. “Ficha memiliki paket lengkap sebagai aktris. Ia masih muda, aktingnya bagus, dan memiliki kecantikan yang sifatnya komersial,” aku Rudi. Beberapa faktor itulah yang meyakinkan para juri memilih Ficha sebagai Pemenang Kategori Best Acting.
             
Memang, tak mengherankan bila kemampuan akting Ficha dianggap lebih unggul ketimbang finalis lain. Maklum, talenta tersebut sudah lama ia asah dengan membintangi beberapa Film Televisi (FTV), salah satunya: Cinta Buat Aku Cemburu (2013). Ini merupakan proyek FTV perdana yang membuatnya banyak belajar. “Saya langsung dapat peran utama dan main bareng aktor senior, Dwi Sasono. Senang dan bangga banget dipercaya bawain tokoh utama,” ungkap putri sulung pasangan Samsir Pane dan Itha ini, antusias.
           
Namun, rasa senang dan bangga Ficha hanya berlangsung singkat, karena masih ada pekerjaan lebih besar yang harus dilakukan: mempelajari dialek bahasa gaul Jakarta. Maklum, sebagai gadis yang baru saja hijrah dari Makassar, Ficha mengaku kesulitan membawakan dialek gaul khas ibu kota. “Saya sampai take berulang kali karena dianggap kaku saat mengucapkan kata ‘lo-gue’. Ini bikin saya enggak enak hati dengan pemain lain,” kenang Ficha, yang menghabiskan masa kecil hingga remaja di Papua, mengikuti tugas dinas sang ayah.
           
Meski kesulitan, ia terus melatih gaya berbicara untuk menghilangkan logat lokal Makassar saat berakting. Salah satu caranya, lebih aktif ngobrol dengan lawan main saat break syuting. “Pelan tapi pasti, saya akhirnya jadi terbiasa melafalkan beragam bahasa gaul khas anak Jakarta,” ujar wanita kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Mei 1993, ini, bangga.
           
Kerja keras Ficha membuahkan hasil. Aktingnya di FTV tersebut dipuji Oky, sang sutradara, dan berbuah tawaran membintangi FTV lainnya dan sinetron. Hingga saat ini, Ficha telah membintangi 5 judul FTV dan 4 sinetron. “Akting membuat saya bisa lebih mengenali diri. Kesempatan memerankan berbagai macam karakter, membuat saya juga lebih menghargai keberadaan orang lain,” ujar pemeran Olive dalam sinetron Putih Abu-Abu ini, tesenyum.
 
Bahagia Menikah Muda
Menjadi satu-satunya finalis WF yang sudah menikah dan punya anak, tak membuat Ficha minder. Sebaliknya, Ficha mengaku bangga karena bisa menjadi representasi ibu muda yang tetap aktif melakukankegiatan positif. Terlebih lagi, Ficha mendapat dukungan penuh dari Florian Wahono Danang (31), sang suami.
           
Meski begitu, saat awal menjalani karantina, Ficha sempat bersedih karena harus berjauhan selama seminggu dengan sang buah hati, Kennard (1,7 tahun). Untuk mengobati kerinduan pada suami dan anak, Ficha pun membawa foto keluarga yang ia pajang di meja kamar hotel selama karantina. “Dukungan keluarga menjadi mood booster terbesar dalam hidup, termasuk selama menjalani seabrek aktivitas saat karantina,” ujar wanita berkulit putih bersih ini, berbinar.
           
Ficha mengungkapkan, mengikuti ajang WF sudah menjadi cita-citanya sejak remaja. Beberapa kali gagal menembus pemilihan Gadis Sampul menyisakan janji dalam diri untuk ikutan WF saat usianya sudah mencukupi. Setelah menikah dan mengantongi izin dari suami, Ficha langsung mendaftar. “Menjadi WF adalah prestasi positif yang kelak bisa saya tunjukkan ke anak. Itulah cara saya memotivasi dia supaya jadi anak yang membanggakan,” ujar Ficha, yang pernah menempuh studi S-1 Jurusan Hubungan Internasional, di London School of Public Relations (LSPR) ini, penuh harap.
           
Menjadi istri dan ibu di usia yang tergolong masih sangat muda tak membuat Ficha merasa terbebani. Justru, menikah di usia 20 tahun dan memiliki anak setahun kemudian merupakan anugerah terbaik dalam hidup. Ficha merasa, kebahagiaannya sebagai wanita seolah sudah lengkap dengan kehidupan rumah tangganya saat ini.
           
Meski begitu, Ficha mengaku masih ingin mencapai keinginan yang tertunda: bermain film layar lebar dan kembali ke bangku kuliah. “Main film adalah cita-cita terbesar sebagai aktris. Menyelesaikan kuliah adalah janji saya kepada Ayah. Saya akan melakukan keduanya bila Kennard sudah besar dan bisa ditinggal,” kata wanita yang bercita-cita bisa berakting bareng aktris senior Christine Hakim ini, penuh harap.
 
Fakta unik Ficha….
  • Aktif melakukan yoga dan pilates 3 kali dalam seminggu.
  • Aktif chat via facetime dengan sang ibu yang tinggal di Makassar.
  • Pantang pergi tanpa membawa liptint warna merah.
  • Mengaku tak bisa makan tanpa sambal.


 

echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
';