
Pada roadshow perdana Wajah Femina 2013 di Universitas Dr. Moestopo (B), hadir pula Community Development Manager Femina, Dewi Assa'ad, serta dua alumni Wajah Femina, Aisya Adiputri (Pemenang III Wajah Femina 2012) dan January Christy Santoso, (Alumni Wajah Femina 2009) berbagi pengalaman seru dari pemilihan Wajah Femina terhadap karier profesional mereka.
“Tak hanya cantik secara fisik tetapi juga harus memiliki attitude yang baik dan prestasi, bahkan tinggi badan pun bukan sesuatu hal yang signifikan. Kami lebih mengutamakan potensi diri yang bisa digali dari masing-masing kandidat, jadi tidak perlu minder,” pesan Dewi Assa'ad
Bagi Aisya, Wajah Femina adalah wadah baginya untuk menguji kemampuan diri dan menggali potensi diri. “Wajah Femina itu sangat selektif dalam memilih finalisnya dari puluhan ribu pendaftar. Selama proses karantina, saya mendapat beragam ilmu di bidang modeling, grooming, akting, presenting. Jadi kualitasnya benar-benar tidak diragukan lagi,” ujar Aisya.
Ajang ini menjadi pembuktian dirinya dalam mematahkan anggapan bahwa karier seorang model akan terhenti bila telah menikah dan mempunyai anak. Pasalnya, Aisya mengikuti pemilihan Wajah Femina beberapa bulan setelah melahirkan anak pertamanya.
“ Sudah menikah bukan halangan untuk meraih mimpi. Jalan karier akan lebih terbuka melalui Wajah Femina, selain itu bakat dan minat pun akan lebih terasah berkat bantuan para pengajar profesional di bidangnya masing-masing, “ ujar Aisya yang tak hanya kebanjiran tawaran pemotretan namun juga iklan dan fashion show setelah terpilih sebagai salah satu pemenang.
Hal senada disampaikan juga oleh January, sejak terpilih sebagai finalis Wajah Femina tahun 2009, ia berhasil mendapatkan pekerjaan idaman. “Citra Wajah Femina yang sangat baik dan teruji kemampuannya, membuat saya mendapatkan pekerjaan sebagai presenter di sebuah tv swasta,” ujar January.
Terlewat roadshow Wajah Femina? Anda masih bisa mengunjunginya di sejumlah kampus hingga bulan Juni 2013. Cek jadwalnya di sini!
Woro Hartari Trianti