14 Nov 2014

Shinta Zahara Fokus di News Presenting
Meski sibuk menyapa pemirsa di tengah malam dengan berita hangat, Pemenang Favorit Wajah Femina 2003 ini tetap bisa menyelesaikan studi S-2-nya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.


Mengapa jurusan kenotariatan?
Tadinya saya ingin mengambil jurusan litigasi, sesuai pendidikan sarjana saya. Tapi, saya melihat menjadi advokat di Indonesia sangatlah berat, apalagi bagi wanita yang sudah punya anak. Padahal, walaupun ingin sukses berkarier, saya ingin tetap bisa memberi perhatian penuh bagi keluarga. Kuliah kenotariatan juga berat, sih, tugasnya seabrek dan sebelum bisa praktik sendiri saya harus magang dulu selama dua tahun. Namun, profesi ini memungkinkan saya lebih leluasa mengatur waktu antara karier dan keluarga.

Ada rencana beralih profesi?
Saya telanjur jatuh cinta pada dunia news presenting. Tapi, saya juga menyukai bidang hukum. Maunya, sih, bisa menjalani keduanya berbarengan. Tapi, kalau saya paksakan pasti salah satunya akan tidak maksimal, padahal totalitas adalah prinsip saya dalam bekerja. Jadi, untuk saat ini saya memilih fokus di news presenting saja dulu.

Apa tantangannya siaran malam dan dini hari?
Yang jelas, sih, menyesuaikan jam biologis untuk bekerja dan tidur. Ha… ha… ha…. Awalnya cukup sulit karena sebenarnya ketika malam otak kita kan didesain untuk beristirahat. Jadi, saya harus melatih diri untuk tetap bisa berkonsentrasi di malam hari. Tapi keuntungannya, saya punya lebih banyak waktu luang di siang hari untuk kedua putri kembar saya, Kanesha (6) dan Danesha (6).

Obsesi Anda yang lain?
Saya senang memasak, jadi saya juga punya bisnis cupcake dan pasta yang saya rintis sejak 4 tahun lalu. Tapi, karena keterbatasan waktu, apalagi semua saya sendiri yang membuat, kapasitas produksinya masih terbatas. Jadi, pemasarannya pun terbatas pada keluarga dan teman-teman saja. Saya belum berani promosi besar-besaran, takut tidak mampu memenuhi pesanan dan akhirnya mengecewakan pembeli. Semoga nantinya saya bisa mengembangkan bisnis ini.

Siapa role model Anda?
Ibu saya. Meski serius berkarier, beliau selalu berusaha memberi perhatian penuh kepada keluarganya. Urusan rumah tangga dan anak-anaknya tak pernah terbengkalai. Ia juga sangat mengutamakan pendidikan dan tak bosan-bosannya menimba ilmu, meski kariernya sudah mapan. (f)