
Melihat antusiasme mereka, Dewi Assaad, Community Development Manager Femina Group berusaha menyuntikkan semangat. “Tidak harus menang. Lolos sebagai finalis pun bisa menjadi pembuka jalan karier yang gemilang,” tuturnya. Tidak masalah juga kalau tinggi badan Anda sedikit di bawah persyaratan, sebab tim juri tetap memperhitungkan talenta yang Anda miliki. Rahma Landy, pemenang satu WF 2005, tak mau ketinggalan berbagi pengalaman serunya selama di karantina. “Jangan khawatir tidak bisa membagi waktu antara kuliah dan karantina. Meskipun jadwal padat, tak pernah sekali pun saya bolos kuliah,” tutur dokter gigi, alumnus Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti ini, sambil memamerkan rentetan giginya yang indah.
Berikutnya, giliran Becky. Gayanya lincahnya yang segar dan lucu langsung berhasil merebut perhatian peserta. Untuk urusan public speaking, wanita yang satu ini memang paling jago! Tak heran, berbagai pertanyaan bernada penasaran berloncatan dari peserta. Salah satunya, bagaimana bisa sukses menarik perhatian audiensi ketika berbicara di depan umum. “Selain menguasai materi, bahasa tubuh juga harus diperhatikan. Kontak mata dan gestur yang ramah paling andal menarik perhatian. Asal jangan berlebihan, ya,” pesan Becky diiringi tawa renyahnya yang khas.
Stephanie Mamonto