
Bagi Putri, kemenangan ini merupakan buah manis kerja kerasnya selama ini. Datang dari Kisaran, Sumatra Utara, Putri berhasil menunjukkan bahwa ia mampu bersaing dengan finalis lain dan layak meraih kemenangan. “Ia sangat menonjol dibanding finalis lain dan memiliki apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemenang Wajah Femina,” kata Erwin Parengkuan, founder TalkInc, sekaligus juri Wajah Femina 2015.
Semasa karantina, hampir tiap malam Putri mempersiapkan dirinya sebaik mungkin untuk esok hari. Tak heran jika semua tugas di masa karantina mampu ia kerjakan dengan maksimal. Di kelas akting, penampilannya dipuji Mathias Muchus, pengajar di kelas tersebut. Saat latihan jalan, langkahnya yang mantap dan luwes memikat tiga koreografer malam final Wajah Femina.
Para finalis lain pun tanpa ragu mengakui bakat Putri yang menonjol hampir di semua bidang. Tak heran jika namanya kerap dijagokan sebagai pemenang oleh rekan-rekan sesama finalis. “Putri sangat luar biasa. Saat karantina selalu lebih unggul dan terlihat sangat menguasai materi di dalam kelas,” kata Levina Faby Naomi Christy, finalis asal Surabaya.
Tampil dengan nomor urut 1 di panggung malam final, penampilan Putri mampu menyedot perhatian penonton, sekaligus memukau juri. Hingga tiba saat Pemenang I Wajah Femina 2014, Alya Nurshabrina, berjalan mencari siapa gerangan yang akan menjadi penerusnya. Ternyata, selempang kemenangan itu disampirkan di bahu Putri.
“Saya sangat terkejut, langsung menangis sambil mengucapkan syukur! Karena tahun lalu saya mendapatkan kegagalan dan ternyata Tuhan punya rencana yang lebih indah untuk saya dengan kemenangan ini. Untuk ke depannya, saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah terbuka ini. Terima kasih, femina!” ungkapnya, terharu. (f)
Wiko Rahardjo
Wiko Rahardjo