
Jus + Gula
- Boleh tidak menambahkan gula ke dalam jus, tergantung pada seberapa banyak asupan gula Anda. Asupan gula murni yang masuk ke dalam tubuh hanya dibatasi sekitar 50 g per hari. Satu sendok teh gula sama dengan 4 g. Jika pagi sudah minum teh manis dengan 2 sendok teh gula (8 g), boleh saja jika ingin menambahkan gula ke dalam jus. Tapi, kalau pagi sudah minum kopi yang memakai gula sekitar 15 g, lalu ditambah waffle atau brownies, maka jatah asupan gula untuk satu hari sudah habis.
- Gunakan gula rendah kalori ketika Anda tidak bisa mengurangi kebiasaan mengonsumsi gula murni dalam jumlah banyak.
- Sebelum mengonsumsi gula rendah kalori, perhatikan apakah tubuh Anda memiliki kelainan fenilketonuria, yaitu kelainan genetis tidak memiliki enzim untuk mencerna fenilalanin (senyawa yang berfungsi sebagai penghantar/penyampai pesan pada sistem saraf otak). Orang yang memiliki kelainan ini dilarang mengonsumsi gula rendah kalori, karena dapat mengakibatkan gangguan pada otak.
Jus + madu
- Madu adalah salah satu pemanis alami yang baik untuk pasangan jus. Kandungan madu kaya karbohidrat, protein, asam amino, vitamin dan mineral, tentu akan makin memperkaya nutrisi dalam jus.
- Meski alami, madu memiliki kandungan kalori yang lebih besar dari gula. Satu sendok madu mengandung 64 kkal. Jadi, jika memakai madu, gunakan ukuran yang lebih sedikit dari gula.
Jus + Susu
- Jus dicampur susu menjadi smoothies, yang bisa jadi alternatif sarapan rendah lemak, tapi bisa menjadi pasokan kalori hingga siang hari.
- Buah mengandung serat, vitamin, mineral, gula, serta vitronutrisi (zat aktif biologis yang melindungi tubuh dari penyakit), akan makin powerful jika dikombinasikan dengan susu yang tinggi protein, kalsium, dan lemak baik.
- Pilih susu full cream, jika tidak bermasalah dengan berat badan. Namun, jika dalam program menurunkan berat badan, ganti dengan susu low fat.
Afra Arumdati
Konsultan: Emilia Achmadi, M.Sc., ahli nutrisi dari Komunitas Sehati
Foto: Dok. Getty Images