
Berjalan di catwalk memberi Bondhan sensasi yang tiada duanya. Ia sangat menikmati dinamika panggung yang dibaginya bersama model-model lain dengan kompak dan anggun. “Rasanya sangat membanggakan. Penonton merespons busana dan karakter yang saya bawakan. Saya jadi lebih antusias memperagakannya,” tuturnya.
Bondhan tak hanya antusias di atas panggung, tapi juga di belakang panggung. Suasana persiapan fashion show, mulai dari fitting sampai aplikasi make-up dan hair-do, buat Bondhan terasa menegangkan sekaligus menyenangkan. “Kadang-kadang saya tidak tahu akan didandani seperti apa. Jadi, begitu selesai, surprised banget,” ujarnya. Meskipun terkadang harus menunggu seharian, Bondhan tidak pernah merasa jenuh. “Belakang panggung adalah tempat yang pas untuk berkenalan dan bonding dengan model-model lain. Persahabatan sering terjalin di sana,” tambahnya.
Dengan paras menawan, kulit kuning langsat, dan postur badan 170 cm/ 50 kg, wajar saja kalau ia dipercaya memperagakan karya desainer papan atas, seperti Edward Hutabarat dan Lenny Agustin. Tak cukup modal fisik yang sempurna, Bondhan menambahkan nilai plusnya dengan profesionalisme dan sikap bersahabat. “Saat karantina Wajah Femina tahun lalu saya belajar menjadi seorang model yang total. Saya tak boleh hanya cantik di luar, tapi juga cantik di dalam.”
Primarita S Smita