16 May 2011

Andini Effendi , Lolos Dari Serpihan Peluru!
Andini Effendi (28), alumni Wajah Femina 2000 yang sekarang menjadi news anchor Metro TV ini, baru saja kembali dari tugas meliput pergolakan politik di Libya. Tak tanggung-tanggung, ia berada di sana selama 7 minggu. Bukannya merasa takut, justru bertugas di medan konflik ini adalah tantangan yang dicarinya. Sebelumnya, ia juga sudah merasakan tantangan yang sama, saat diterjunkan di Thailand pada detik-detik menjelang turunnya perdana menteri Samak Sundarajev (2008).

Ia menceritakan salah satu pengalaman menegangkan di sana. Sewaktu pergi ke Misrata, kami sempat terjebak kontak senjata. Saat itu, saya sedang tidak mengenakan rompi peluru karena hari itu tidak diberitahukan agendanya akan ke mana.  Teman yang berjalan persis di sebelah saya, wartawan dari Spanyol, sempat terkena serpihan peluru. Saya merasa beruntung bisa selamat.  

Apa targetnya ke sana? “Tujuannya untuk wawancara Moammar Khadafi atau anaknya.  Link-nya sudah ada. Saya sebenarnya sudah bertemu langsung dengan Khadafi. Tapi karena alasan keamanan, ia tidak bersedia diwawancara media. Salah seorang stafnya sempat bertanya pada saya, ‘How is Soekarno and Soeharto? Is the president Soekarno or Soeharto?’ Lalu saya jawab, They both passed away. Now the president is Soesilo Bambang Yudhoyono. Dia jawab, ‘Oh, I don’t know him’.

Ficky Yusrini

Baca juga:
Andini Effendi, "My World is News"