
Foto: PBSI
Atlet berusia 18 tahun ini membuat pencinta bulu tangkis Indonesia tersenyum setelah dirinya menjuarai ajang Blibli.com Yonex Sunrise World Junior Championship 2017 yang berlangsung 9-22 Oktober lalu di Yogyakarta. Di partai final yang berlangsung kemarin, Gregoria memainkan pertandingan sengit selama 64 menit sebelum akhirnya mengalahkan atlet Tiongkok, Han Yue, 21-13, 13-21, 24-22.
Gelar juara dunia junior yang diraih Gregoria merupakan penantian panjang bagi bulu tangkis Indonesia. Terakhir, Indonesia meraih gelar juara dunia junior tunggal putri di tahun 1992 melalui Kristin Yunita. Gelar ini juga menjadi penutup yang manis bagi karier Gregoria di level junior, karena setelah ini dia akan difokuskan di turnamen level senior.

Foto: PBSI
Sebenarnya Gregoria sudah beberapa kali mencicipi turnamen senior karena dia memang menjadi pemain tunggal putri andalan Indonesia. Dia dipercaya memperkuat Uber Cup 2016 dan Sudirman Cup 2017. Tahun ini, Gregoria juga sempat menjadi runner-up di ajang Syed Modi International Badminton Championship 2017 (turnamen level grand prix gold) setelah di final dikalahkan pemain peringkat 2 dunia, Pusarla V. Shindu asal India.
Dengan pengalamannya ini, tidak heran jika Gregoria bertekad untuk meraih gelar juara dunia junior. Ditambah lagi, ini merupakan kesempatan terakhir Gregoria untuk meraih gelar karena usia maksimal pemain yang mengikuti turnamen junior adalah 18 tahun. Sebelumnya di kejuaraan dunia junior 2015 dan 2016, langkah Gregoria terhenti di 16 besar. Ternyata, harapan atlet kelahiran Wonogiri, 11 Agustus 1999 ini terwujud.
“Saya berpikir untuk tidak melakukan kesalahan sendiri dan banyak berdoa. Game ketiga saya tidak berpikir apa-apa lagi. Namun, saya berpikir sudah tanggung ada di final, masa nggak bisa juara. Apalagi ini main di rumah sendiri dan puji Tuhan bisa menang. Gelar ini saya persembahkan untuk orangtua dan semua orang yang sudah mendukung saya, untuk Indonesia,” ujar finalis Kejuaraan Asia Junior 2016 ini seperti yang dikutip dari situs PBSI.

Foto: PBSI
Dengan kemenangan ini, semoga Gregoria bisa menjadi penerus Susy Susanti yang meraih banyak gelar prestisius, begitu juga dengan Rinov/Pitha dan Rehan/Fadia—yang diharapkan menjadi penerus Owi/Butet. Selamat! Berikut hasil lengkap Blibli.com Yonex Sunrise World Junior Championship 2017.
Tunggal putra:
Kuniavut Vitidsarn (Thailand) vs Jun Hao Leong (Malaysia): 17-21, 21-15, 21-9
Ganda putri:
Baek Ha Na/Lee Yu Rim (Korea) vs Jauza Fadhila Sugiarto/Ribka Sugiarto (Indonesia): 18-21, 21-11, 21-3
Ganda putra:
Mahiro Kaneko/Yunosuke Kubota (Jepang) vs Di Zijian/Wang Chang (Tiongkok): 21-14, 15-21, 21-13
Ganda campuran:
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (Indonesia) vs Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia): 21-23, 21-15, 21-18
Tunggal putri:
Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) vs Han Yue (Tiongkok): 21-13, 13-21, 24-22 (f)
Baca juga:
Menjuarai Japan Open Super Series 2017, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon Kembali Menjadi Pemain Peringkat 1 Dunia
Mengalahkan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting Meraih Gelar Internasional Pertamanya di Korea Open Super Series 2017
Jonatan Christie, Pebulu Tangkis Muda Peraih Medali Emas SEA GAMES 2017 yang Dipuja Wanita
Topic
#bulutangkis, #olahraga