Cogito ergo sum – aku berpikir makan aku ada. Demikian filsuf Prancis Rene Descartes mendefinisikan eksistensi seseorang. Namun, bagi mereka yang hidup di era media sosial “zaman now”, semboyan ini besar kemungkinan telah bersalin rupa menjadi “aku terkoneksi, maka aku ada”. Ingin terkenal? Buat saja video yang viral dan unggah ke media sosial!

Demi mendapat perhatian dan meraup banyak pengikut, orang berlomba-lomba membangun personal branding melalui unggahan foto atau pendapat, yang memancing banyak komentar dan panen “like”. Sayangnya, demi terlihat eksis dan meraup banyak pengikut, tidak sedikit orang yang memaksakan diri. Mengunggah foto di kabin bisnis, meski duduk di kelas ekonomi. Mengunggah foto makanan mewah di restoran terkenal yang diambil dari mesin pencarian Google, dan banyak lagi!

Segala bentuk, rupa, dan tingkah laku para warga media sosial inilah yang kemudian diangkat Nadia Mulya dan Joy Roesma dalam buku terbaru mereka Media Sosialita – Eksis Narsis Jadi Daring Darling. 

“Tidak apa-apa mengikuti semua yang sedang tren, selama itu sesuai dengan karakter kita dan tidak ‘BPJS’ alias Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita,” pesan Nadia Mulya, di tengah acara peluncuran buku, Kamis (19/4) di Senayan City, Jakarta.

Kedua sosialita yang juga eksis di dunia media sosial ini membagi buku mereka ke dalam delapan bab yang cukup lengkap dalam pembahasan, tapi tetap ringan dan menyenangkan untuk dibaca. Mulai dari bab The Unstoppable Social Media yang membahas sejarah dan perkembangan media sosial, parenting aman di era digital, cara sukses menjadi selebgram, sampai ke bahasan juicy yang bercerita tentang gosip panas dan berbagai affair cinta yang berawal di media sosial.

“Ada kiat-kiat menarik menjadi selebgram dari almarhum Oka (Oka Mahendra Putra) yang sempat diwawancarai oleh Joy. Input dan pemikiran tentang selebgram di Indonesia yang ia berikan sangat visioner, berbeda dari image yang selama ini terbentuk di media sosial,” ungkap Nadia Mulya, tentang pendiri Takis Entertainment dan mantan kekasih selebgram Awkarin itu.

  Dari ketiga buku yang sebelumnya telah terbit, penulisan buku ini memakan waktu yang paling lama, yaitu 1,5 tahun. "Perkembangan media sosial cepat sekali. Setiap mulai selesai, tiba-tiba ada perkembangan baru. Kami ingin buku ini bisa se-update mungkin,” ungkap Joy Roesma.

Keduanya berharap bahwa buku ini bisa menjadi acuan menjadi media sosialita yang tidak hanya mengejar pencitraan. Tetapi juga mampu berkontribusi melalui karya nyata, dan memanfaatkan aktivitas mereka di media sosial untuk menebarkan spirit positif.

“Apalagi di tengah iklim politik Indonesia yang rentan dengan gesekan menjelang pilkada dan pilpres. Kita harus lebih banyak menyebarkan cinta dan bukan hate speech atau berita hoax,” pesan Nadia Mulya, yang dalam bukunya juga mengulas tentang tip ketika Anda menjadi korban cyber bully atau hate speech.   

Buku ini merupakan buku kolaborasi ke-4 mereka. Sebelumnya Nadia dan Joy sukses merilis buku Kocok! The Untold Stories of Arisan Ladies And Socialites yang diarsipkan di Library of Congress, American Embassy dan The National Library di Australia. Dua buku lainnya yang juga menjadi buah bibir adalah Moms And The City, dan Foodie And The City. (f)

---

Topic

#selebritas

---