Disebut berada di bawah bayang-bayang nama besar Roy Marten, sang ayah, Gading malah merasa bangga ada nama Marten di belakang namanya. “Di mata saya, Papa adalah guru, ayah, dan aktor terbaik. Saat saya terjun ke dunia hiburan, Papa hanya berpesan, ‘Jangan menjadi Roy Marten kedua. Jadilah dirimu sendiri.’ Dan, kalau sekarang nama saya besar sebagai MC dan presenter, itu karena saya menjalani nasihat tersebut, karena profesi Papa bukan seorang MC,” ungkapnya.
Bukan hal mudah untuk menjadi pembawa acara musik sebuah televisi besar dengan jadwal setiap hari. Harus bergumul dengan rasa kantuk di pagi hari dan ‘mengumpulkan’ mood baik. Namun, tidak demikian bagi Gading. Komitmennya terhadap pekerjaan dan keinginan untuk memberi yang terbaik bagi penonton, justru terlihat mudah. Mungkin ini karena ia selalu tampil maksimal.
“Tantangannya memang banyak. Bagaimana menciptakan hal kreatif di panggung setiap hari agar penonton tidak bosan, dan menghadapi bintang tamu yang terkadang nggak nyambung kalau diajak berkomunikasi. Tetapi, jangan sampai saya jadi bad mood dan memunculkan hal-hal yang tidak perlu ada di layar kaca. Saya harus ingat, ada penonton di lokasi dan di rumah,” jelas Gading, yang sesekali menjadi bintang tamu acara sitkom dan membintangi FTV.
Selain di dunia hiburan, Gading juga sedang berbisnis kuliner bersama beberapa rekan selebritas. Ia tercatat sebagai salah satu pemilik lounge bar Shelter di Kemang, Jakarta Selatan, dan Juni mendatang akan meresmikan restoran keduanya, Puble.
Gading memang sedang bekerja keras. Ia mengaku sedang dalam program menggemukkan pundi-pundinya. Bukan tanpa sebab. Gading sedang mempersiapkan diri untuk menikahi wanita pujaannya, Gisella Anastasia (21). Walau hubungan mereka baru berjalan sekitar 1 bulan, Gading mengaku menjalaninya dengan serius. Bahkan, saat pertama kali bertemu, hatinya sudah mengatakan bahwa ‘she’s the one’. (f)