Fashion Trend
Arus Modernisasi Kebaya

9 Sep 2015

Derasnya arus globalisasi gaya berbusana dari Barat lambat laun membuat kebaya menjadi asing di negerinya sendiri. Meski dikenal sebagai busana nasional, kebaya dianggap sebagai busana yang hanya laik dipakai pada waktu tertentu.

Menariknya, dalam ‘memodernisasikan’ kebaya, banyak perancang Indonesia berupaya menyatukan unsur budaya Timur dan Barat. Edward Hutabarat (Edo), satu dari sedikit perancang Indonesia yang konsisten mempertahankan gaya kebaya klasik, pun mengakuinya. Karena itulah, pada awal tahun 1990-an, Edo memperkenalkan kebaya berkonsep East meets West. Saat itulah untuk pertama kalinya muncul kebaya lace berhias payet dengan bustier di bagian dalam yang dipadukan dengan kain songket Palembang. Edo juga membuat kebaya lengan pendek dengan padanan batik Pagi Sore dari Pekalongan dan kebaya Bali berhias lilitan selendang di pinggang dengan padanan songket Bali dari Klungkung.

“Inilah konsep kebaya modern yang saya tawarkan, yaitu menerapkan pola lama atau pola klasik kebaya dengan pemilihan bahan yang prima dan padu padan yang mementingkan harmoni. Sebab, memang harus ada upaya dari kita agar kebaya tetap lestari. Sebagai contoh, kerepotan Anda ketika memakai kebaya dan menyanggul rambut agar serasi merupakan kontribusi yang besar untuk memperkenalkan sekaligus melestarikan kebaya dengan lebih baik di era globalisasi ini,” papar Edo, lugas.

Advertisement
Lahirnya ‘kebaya Edo’ memunculkan aliran baru dalam berkebaya. Kebaya pun bersolek. Namun, karena kecenderungan berbusana masyarakat modern masih berkiblat pada Barat, kebaya pun diolah dengan cita rasa tersebut. Sayangnya, acap kali identitas kebaya, utamanya kebaya klasik, ‘dirusak’ oleh modifikasi yang berlebihan.

Lantas, apakah kebaya klasik akan kembali populer, terutama di kalangan generasi muda yang menjadi pelestari budaya? Didiet Maulana, perancang di balik label Ikat Indonesia yang belakangan dikenal karena kreasi kebaya klasiknya yang menawan, mengatakan, “Saya akui bahwa dalam 5 tahun terakhir kebaya menunjukkan perkembangan yang meningkat, baik dari segi permintaan maupun dari jumlah apresiasi di masyarakat. Hal itu ditunjukkan lewat berbagai halaman mode dan fashion show yang didedikasikan untuk kebaya. Generasi muda juga terlihat kian bersemangat berkebaya. Ini adalah paradigma yang sangat baik untuk pelestarian kebaya.“

Didiet menambahkan bahwa ketika mengolah kebaya, ia selalu ingat pesan inspiratornya, Edward Hutabarat. “Beliau berpesan bahwa ketika kita mengolah kain maupun bentuk siluet Indonesia, maka pelajari akarnya. Itulah yang sekarang saya lakukan dalam mengeksplorasi bentuk kebaya klasik Indonesia lewat berbagai dokumentasi yang tersebar. Agar diterima oleh generasi muda, kebaya klasik saya olah lewat teknik dan material modern yang applicable tanpa harus meninggalkan ide dan identitas aslinya.” (f)




 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda? 

https://www.helpforassessment.com/blog/style/ https://www.baconcollision.com/css/ https://seomush.com/ https://radglbl.com/ https://stmatthewscommunityhall.co.uk/vendor/ https://www.bgquiklube.com/style/ https://proton.co.ke/css/ https://www.888removalist.com.au/vendor/ https://quill.co.id/js/ https://aniworld.com.de/css/ https://gmitklasiskupangbarat.or.id/js/ slot gacor สล็อตออนไลน์" เว็บตรงสล็อต MAX33 คาสิโนออนไลน์ MAX33 สล็อตเว็บตรง