Foto: Fotosearch
Namun respons yang Anda dapat tidak seperti yang dibayangkan, Adik-adik ipar bersikap tidak menyenangkan, suka menyindir, dan berkata ketus kepada Anda. Hal-hal sepele seputar rumah tangga Anda pun menjadi bahan pembicaraan mereka.
Anda sudah mencoba meredakan ego dan bersikap baik terhadap mereka selama beberapa tahun, tetapi hal itu tidak membuat mereka berubah. Bagaimana Anda harus bersikap?
Menurut psikolog Monty Satiadarma, persepsi individu bukan sekadar memengaruhi, tetapi menentukan bagaimana individu itu bersikap. Jika Anda mempersepsi keluarga suami sinis, maka Anda akan merasakan sikap mereka negatif terhadap diri Anda. Jika Anda mengubah persepsi Anda, tentu perasaan Anda akan berbeda.
Upaya Anda memberi perhatian dan memberi kado bukan dilandasi ketulusan ingin berbagi, melainkan sebagai bentuk upaya agar Anda terhindar dari sikap sinis mereka. Jadi, dasar perhatian dan pemberian kado yang Anda lakukan adalah persepsi Anda yang sama bahwa mereka sinis. Akibatnya mungkin ketika Anda berikan kado dan mereka kurang menghargai, mereka akan mengatakan, “Tumben, ada apa, nih? Oh, mungkin dia ada maunya.” Padahal, Anda tak harus menanggapi sikap individu yang Anda berikan, jika Anda tulus.
Jadi, Anda yang harus mengubah sikap dengan mengubah landasan persepsi. Beri perhatian dengan tulus, beri penghargaan yang tulus. Jika Anda tak memperoleh respons sesuai harapan, biarkan saja. Itu hak mereka untuk berespons. Lakukanlah hal baik tanpa terlalu banyak berharap imbalan. Karena, jika imbalan kurang sesuai harapan, kita bisa kecewa.
Sedangkan menurut psikolog Irma Makarim, perbedaan latar belakang bisa saja menimbulkan kendala dalam hubungan seseorang dengan lingkungannya, termasuk keluarga pasangan. Biasanya, ada saja hal yang kurang berkenan di hati salah satu pihak, yang kalau tidak dihadapi dengan bijak, akan menimbulkan gesekan. Tetapi, ini akan mengganggu Anda bila Anda biarkan diri Anda larut di sana. Jangan juga membiarkan diri Anda terintimidasi oleh sikap mereka.
Memang sulit bagi Anda untuk mengharapkan perubahan dari pihak lain, apalagi ini menyangkut keluarga suami. Bukankah selama ini Anda sudah berusaha bersikap manis dan melakukan pendekatan, tanpa membuahkan hasil yang Anda harapkan?
Anda bisa belajar dengan mendengarkan masukan yang membangun dari lingkungan Anda. Tetapi, tak ada gunanya bila membiarkan energi Anda terbuang percuma untuk mendengar celotehan negatif dari lingkungan Anda. Kini waktunya bagi Anda berdua untuk mengalihkan fokus dan energi pada kehidupan pribadi Anda berdua.
Apa pun yang Anda lakukan seputar rumah tangga adalah hak pribadi Anda, bukan urusan orang lain maupun keluarga suami. Jadi, Anda tidak perlu terlalu banyak menaruh perhatian pada apa yang mereka katakan, apalagi bila ini menjengkelkan Anda. Bila mereka lihat bahwa celotehan mereka tidak membuahkan hasil karena Anda abaikan, biasanya akan berhenti sendiri.
Dalam menghadapi keluarga suami, Anda tak perlu mengubah kepribadian. Tampillah sebagai diri Anda sendiri. Kalau perlu bersikaplah tegas, bila mereka melanggar privasi Anda. Minta kepada mereka untuk tidak mencampuri urusan rumah tangga Anda. Hargai mereka, tetapi juga perlihatkan kepada mereka bagaimana Anda ingin diperlakukan. (f)
Topic
#MasalahKeluarga