
Foto: CIK
“Menjadi finalis Wajah Femina juga sudah berarti menjadi pemenang. Kalian telah terpilih dari ribuan formulir yang masuk. Untuk itu, manfaatkan masa karantina ini untuk mengasah dan mengoptimalkan bakat kalian,” ujar Petty S. Fatimah, Pemimpin Redaksi dan Pemimpin Komunitas Femina.
Ajang yang sudah memasuki tahun penyelenggaraan ke-31 ini bertema Dream, Express, Inspire. “Kalau punya mimpi jangan hanya ditulis atau diomong-omongin ke orang lain. Buatlah aksi nyata untuk mewujudkan mimpinya itu,” tegas Petty.
Petty juga menekankan pentingnya kerja keras dan kesabaran menjalani proses dalam mencapai mimpi. “Wajah Femina akan membantu kalian menemukan talenta dan mencapai impian karier agar nantinya bisa menginspirasi orang lain.”
Setiap finalis berkesempatan memperkenalkan diri dan menyampaikan impian masing-masing. Finalis asal Bekasi, Ilmi Arsaka Alaihi (21), mengungkapkan impiannya bisa mengasah talenta sebagai model. “Latar belakang pendidikan saya adalah tata rias. Saya telah terbiasa berada merias orang di belakang panggung. Inilah saatnya saya mengasah talenta sebagai model,” ujar Ilmi, mantap.
Berbeda dengan Dea Goesti Rizkita yang (23), ia ingin menjadi psikolog profesional. Finalis asal Semarang, Jawa Tengah, berniat belajar banyak mengenai public speaking. “Saya ingin memiliki program acara talkshow psikologi sendiri di televisi. Ilmu public speaking akan bermanfaat mendukung impian saya itu,” ungkap Dea mahasiswi S2 Magister Profesi Psikologi, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Selama tujuh hari, para finalis akan dibekali berbagai materi seperti sesi psikologi, kelas akting, latihan berjalan catwalk, presenting, grooming, dan boosting confidence. Ikuti terus keseruan mereka menjalani karantina! (f)
Topic
#WajahFemina