
Foto: Yani Lauwoie
Setelah menjalani 7 hari karantina, 20 finalis Wajah Femina akhirnya tiba di penjurian final. Mereka harus melalui penjurian umum dan penjurian bakat (akting, presenting, modeling). Bersama koreografer Ari Tulang, mereka juga telah berlatih keras untuk Malam Final Wajah Femina yang digelar di XXI Grand Ballroom, Djakarta Theater pada Kamis (8/12).
Sebagai alumni ajang pemilihan model yang telah memasuki tahun ke-31 ini, Whulandary menyadari seorang model tidak hanya harus punya penampilan prima, tapi juga harus dilengkapi soft skill dan kemampuan interpersonal yang baik. "Pemenang Wajah Femina harus punya karakter dan budi pekerti yang baik. Bagaimanapun itu merupakan sebuah modal untuk melangkah lebih jauh setelah lulus dari Wajah Femina," papar Whulandary Herman, yang tahun ini kedua kalinya menjadi juri Wajah Femina.
Alumni lainnya seperti Ayu Gani, turut merasakan manfaat karantina pada dirinya. Ia mengaku dulu sangat pemalu, namun berhasil menemukan kepercayaan diri bahkan berhasil memenangi pemilihan model bergengsi, Asia's Next Top Model Cycle 3. "Gemblengan karantina telah membuat saya lebih tangguh menghadapi tantangan dunia modeling internasional," kata Gani.
Psikolog dan founder Personal Growth, Ratih Ibrahim juga mengingatkan para peserta bahwa berani bermimpi berperan penting bagi mereka yang ingin sukses. "The sky has no limit. Begitu juga dengan impian. Mau seaneh apa pun mimpinya, mereka harus berani bermimpi besar," tegas Ratih.
Tahun ini, Dewan Juri Wajah Femina 2016 terdiri dari para pakar di berbagai bidang, yaitu: Petty S. Fatimah (Pemimpin Redaksi dan Pemimpin Komunitas Femina) sebagai Ketua Dewan Juri, Denny Herliyanso (Fotografer Senior Femina Group), Anggia Hapsari (Redaktur Pelaksana Mode dan Kecantikan Femina), Erwin Parengkuan (Founder TalkInc.), Upi Avianto (Sutradara), Whulandary Herman (Model, Aktris, Pemenang II Wajah Femina 2008 dan Puteri Indonesia 2013), dan Panca Makmun (Koreografer), serta dilengkapi penilaian dari tes psikologi oleh psikolog Ratih Ibrahim dan tim konsultan Personal Growth.
Setelah melalui perdebatan panjang, Dewan Juri akhirnya memutuskan inilah para pemenang Wajah Femina 2016. Selamat!
- Pemenang I: Tiffany (19) asal Medan, mendapatkan hadiah total senilai Rp71,352 juta. Selain itu mendapatkan juga beasiswa postgraduate programme dari London School of Public Relations senilai Rp82juta.
- Pemenang II: Ratu Fatimah (22) asal Jakarta, mendapatkan hadiah total senilai Rp54,752 juta. Selain itu mendapatkan juga beasiswa postgraduate programme dari London School of Public Relations senilai Rp82juta.
- Pemenang III: Mediana Tribrata (18) asal Jakarta, mendapatkan hadiah total senilai Rp50,852 juta. Selain itu mendapatkan juga beasiswa postgraduate programme dari London School of Public Relations senilai Rp82juta.
- Pemenang Busana Nasional: Dilla Fadiela (23) asal Yogyakarta, mendapatkan hadiah total senilai Rp37,135juta.
- Pemenang Best Presenting: Mediana Tribrata (18) asal Jakarta, mendapatkan hadiah total senilai Rp37,135juta.
- Pemenang Best Acting: Putu Maysadevi Kusuma (22) asal Singaraja, Bali, mendapatkan hadiah total senilai Rp37,135juta.
- Pemenang Best Catwalk: Maria C Evanny Wityo (19) asal Bekasi, mendapatkan hadiah total senilai Rp37,135juta.
- Pemenang Favorit Pilihan Pembaca: Cahya Purwaningtyas (18) asal Surabaya, mendapatkan hadiah total senilai Rp37,135juta.
Menurut Petty S. Fatimah, pemilihan performers untuk Malam Final Wajah Femina 2016 ini juga menandai adanya perubahan generasi. "Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu menampilkan musikus matang, kali ini Wajah Femina ingin memperkenalkan karya generasi milennials yang selalu muncul dengan inovasi baru. Mereka juga sangat pandai memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan diri ke khalayak, seperti duo Kye & Kyla yang telah memiliki belasan ribu follower di YouTube," ujar Petty.
Anda bisa menyaksikan kemeriahan Malam Final Wajah Femina di kanal YouTube Femina Indonesia. Klik di sini. (f)
Topic
#WF2016