
Ketika Roda Berputar
“Berawal dari 8 tahun yang lalu, hidup saya saat itu terasa sempurna. Menjadi Pemenang II sekaligus Pemenang Favorit Pilihan Pembaca Wajah Femina 2007 memang membuka lebar pintu di dunia hiburan. Tawaran menjadi model majalah atau iklan, main sinetron, dan FTV pun berdatangan. Apalagi tak lama setelah itu saya bertemu pria idaman dan menikah dengannya,” kisah Ully.
Lahir dan tumbuh besar di Bogor, wanita berkulit sawo matang ini mengaku bukan city girl. Ia lebih senang memanjat genting, main di sawah, main layangan, bahkan main di got dengan anak-anak tetangga. Banyak yang bilang, dulu sebenarnya sang ayah, almarhum Udoyo, memang ingin anak laki-laki, mengingat kedua kakak Ully adalah perempuan.
“Sebenarnya, sih, saya enggak nakal, tapi aktif. Ibu saya, Sri Nuryaningsih, sudah biasa melihat saya benjol atau lecet-lecet. Tapi, beliau mengerti, saya sangat senang dekat dengan alam. Bahkan, saya sekarang juga menyekolahkan putra saya, Malka Kairi Bramantyo (4), di sekolah alam di Bogor. Saya ingin melihat ia tumbuh sebagai anak yang mencintai alamnya. Bahagia rasanya mendengar Malka bercerita bahwa dia habis menanam tomat atau menangkap kecebong,” kata Ully, yang pernah menerima beasiswa atlet basket dari universitasnya.
Malka memang pusat hidupnya kini. Apa pun yang ia lakukan semata-mata untuk putra semata wayangnya itu. Jujur, ia mengaku putranya adalah satu-satunya dari pengalaman menyedihkan di masa lalu yang ia cintai. Ully memang ingin mengubur pangalaman gagal berumah tangga yang membuatnya jatuh bangun dan selalu diselimuti kesedihan itu.
“Saya menikah tahun 2007, tak lama setelah menang Wajah Femina. Kami hidup bahagia layaknya pasangan muda yang saling mencintai. Namun, tak sampai 2 tahun, ada orang ketiga yang masuk dalam rumah tangga kami. Mulailah kehidupan kami terguncang. Perasaan waswas, curiga, dan sakit hati selalu menghantui saya. Namun, entah mengapa, ketika ia mengulang kembali perbuatannya, kata maaf selalu saya berikan. Hingga akhirnya kami memutuskan memiliki anak dengan harapan rumah tangga kami kembali harmonis,” kisah wanita yang belum lama ini menjadi brand ambassador sebuah merek telepon selular.
Kenyataannya, kelahiran putranya di awal tahun 2011 tak membuat hubungan Ully dan suaminya membaik. Belum lama Malka hadir di dunia, keluarga kecil mereka justru dihantam badai, membuat Ully sangat terpukul. Mereka pun memutuskan bercerai. Di tengah proses perceraian, tiap hari Ully menyusui Malka sambil menangis. Di saat-saat inilah Ully merasakan beratnya hidup. Tak lama setelah bercerai, ia pun melarikan diri ke Bali. Di sana ia hidup berdua saja dengan Malka, berusaha menyelesaikan semua masalah yang ada.
“Tapi, belum setahun di Bali, saya memutuskan kembali ke Bogor. Saya berusaha meniti kembali semua yang dulu saya tinggalkan, khususnya karier sebagai model yang saat itu sedang saya rintis. Bagi saya, cukup sudah bersedihnya. Ini saatnya move on,” ungkap lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti ini. (f)
Argarini Devi